Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kenaikan harga daging ayam menjadi faktor utama inflasi Juni sebesar 0,18%. Andil dari kenaikan harga daging ayam ras sebesar 0,14%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, harga daging ayam ras mengalami kenaikan di 86 kota. Kenaikan tertinggi di Gunungsitoli 41% dan Lhokseumawe 37%.
"Kenaikan harga daging ayam ras berikan inflasi 0,14%," kata Suhariyanto, Rabu (1/7/2020).
Tak cuma daging ayam, telur ayam ras juga memegang andil pada inflasi bulan lalu sebesar 0,04%. Di sisi lain, ada juga komoditas yang harganya turun dan menyebabkan deflasi, yaitu bawang putih, cabai merah, hingga cabai rawit.
"Penurunan harga bawang putih yang berikan andil deflasi 0,04%, cabai merah berikan andil deflasi 0,03% dan beberapa bumbu-bumbuan cabai rawit, minyak goreng, gula pasir yang masing-masing berikan andil ke deflasi 0,01%," ujarnya.
Sektor transportasi di tengah pandemi virus Corona juga memberikan andil inflasi sebesar 0,05%. BPS mencatat masih ada kenaikan tarif pesawat yang menyebabkan inflasi 0,02%. Transportasi antarkota dan ojek online juga menyebabkan inflasi dengan andil 0,01%.
"Kenaikan angkutan udara ini terjadi di 24 kota IHK misalnya saja kenaikan tertingginya di Ternate, ada kenaikan 20%," tuturnya.
Lebih jauh, Suhariyanto menuturkan sektor informasi, komunikasi, dan jasa keuangan terjadi deflasi yang sangat kecil namun tak berdampak ke deflasi. Kemudian makanan dan minuman restoran terjadi inflasi 0,28% dengan andil 0,02%.
"Makanan dan minuman restoran terjadi inflasi 0,28% dan berikan andil 0,02% karena di sana ada kenaikan untuk sub kelompok jasa pelayanan makanan minuman," katanya.(dtf)