Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Peristiwa kerusuhan yang ditengarai karena pemotongan dana BLT di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) beberapa hari lalu merupakan kesalahan dari Pemerintah Daerah (Pemda) khususnya aparatur desa. Karenanya Pemda setempat harus bertanggungjawab. Demikian dikatakan anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra, Thomas Dachi kepada wartawan, Rabu (1/7/2020).
"Ini salah Pemda. Paling salah lagi kepala desa. Kok bisa dia motong uang yang harusnya untuk warganya. Wajar warga marah," tegas Thomas Dachi.
Dachi mengingatkan seluruh pemerintah daerah di Sumatera Utara, agar memetik pelajaran dari kericuhan di Madina. Untuk itu, ia juga berharap pemerintah atau petugas terkait melakukan pengawalan saat penyaluran bantuan dilakukan.
"Ini pelajaran bagi pemerintah daerah lain di Sumut. Pemda atau pihak berwenang juga harusnya lebih ketat mengawasi. Jadi tidak ada yang berani potong memotong hak masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Nasdem Daerah Pemilihan (Dapil) VII (Tapsel, Madina, Padangsidimpuan, Palas dan Paluta), Parsaulian Tambunan meminta agar pemda bergerak cepat memperbaiki situasi.
"Pemerintah harus cepat pulihkan situasi. Termasuk meminta agar pemda berkoordinasi dengan aparat keamanan, agar terus berjaga-jaga di lokasi kericuhan," minta Parsaulian Tambunan.
Diketahui kejadian warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melakukan pemblokiran jalan. Mereka protes atas pembagian dana bantuan sebanyak Rp. 600 ribu hanya diterima warga sebanyak Rp200 ribu.
Setelah lama melakukan demonstrasi, tidak ada satupun pemerintah desa hadir menjumpai pengunjuk rasa, hingga akhirnya mereka bertambah kesal dan melakukan pembakaran kendaraan yang berada di dekat lokasi.
Akhirnya, Selasa (30/6/2020) dini hari, pemerintah setempat menggelar musyawarah dengan masyarakat dan juga kepala desa yang bersangkutan. Sekitar pukul 01.00 WIB, Kepala Desa Mompang Julu, Hendri Hasibuan menyatakan pengunduran dirinya secara tertulis dari jabatan kepala desa.