Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menko Polhukam, Mahfud MD, bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, memberikan buku cara mengatasi penularan virus corona atau covid-19 kepada para bupati/wali kota yang daerahnya masuk dalam kategori zona merah. Buku itu diberikan di akhir acara pengarahan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, di Posko Gugus Tugas Covid-19 Sumut, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (03/07/2020).
Adapun kepala daerah itu dari Medan, Deli Serdang, Simalungun, Pematang Siantar, Binjai, Serdang Bedagai, Karo, Asahan dan Langkat. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, juga menerima buku itu.
Sebagaimana diketahui, Medan, Deli Serdang, Simalungun, Pematang Siantar, Binjai, Karo, Serdang Bedagai, Asahan dan Langkat, memiliki kasus positif terinfeksi covid-19 tertinggi di Sumut.
Data dari Gugus Tugas Covid-19 Sumut per kondisi Kamis (02/07/2020) misalnya, Provinsu Sumut memiliki kasus positif covid-19 sebanyak 1.690, meninggal dunia 100 dan sembuh 424.
Kemudian Medan (1.097/62/268), Deli Serdang (219/16/66), Simalungun (83/2/18), Pematang Siantar (75/3/19), Binjai (25/2/13), Karo (22/0/5), Serdang Bedagai (17/1/12), Asahan (17/3/6), dan Langkat (15/2/2).
Baik Mahfud MD dan Tito Karnavian, dalam pengarahannya menekankan agar pemda di Sumut, khususnya pemda yang daerahnya zona merah, semakin berupaya keras mengendalikan penularan virus corona.
Terlebih menjelang fase new normal di Sumut, Mahfud MD menganjurkan agar dilakukan sosialisasi mendalam kepada masyarakat, yaitu protokol kesehatan yang harus dilakukan terus.
"Dan kita harus membiasakan seperti itu (normal baru), ya karena kalau kita terus dikurung ya frustasi, banyak KDRT terjadi karena terus tiap hari nggak pernah keluar, bosan," sebut Mahfud.
Normal baru itu artinya, terang Mahfud MD, sesuatu yang dulu tidak pernah dilakukan sekarang menjadi hal yang baru tetapi harus dibiasakan sebagai hal yang new normal meskipun baru.
Mendagri Tito Karnavian mengatakan masih belum bisa dipastikan oleh siapapun di Indonesia dan dunia soal kapan berakhirnya covid-19. Untuk itu hidup dengan covid-19 dalam era normal baru, menjadi pilihan.
Semuanya untuk tetap jalannya aktivitas masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Namun semua pihak harus berperan agar memutus penularan covid-19 dengan menjalankan protookol kesehatan. Dan pemerintah daerah harus ketat mengawasi terlaksananya protokol kesehatan itu.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi, melaporkan upaya-upaya percepatan penanganan covid-19 di Sumut sejak awal Maret 2020 hingga saat ini.
Dan saat ini memasuki tahap II penanganan, dan disiapkan Rp 500 miliar setelah Rp 502,1 miliar pada tahap I. Total Rp 1,5 miliar anggaran penanganan covid-19 disiapkan Pemprov Sumut hingga tahal III penanganan.
Saat ini new normal di Sumut dalam tahap sosialisasi di daerah-daerah. Draf new normal itu telah dikirimkan ke pemerintah pusat. Sumut saat ini menunggu new normal itu disetujui pusat diberlakukan di Sumut.