Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tebing Tinggi. Dengan menerapkan new normal, ibadah Gereja Betel Indonesia Sutoyo Tebing Tinggi (GBI STT) memulai ibadah yang pertama di era new normal yang telah diperbolehkan oleh pemerintah, Minggu (5/7/2020). Ibadah dipimpin gembala GBI STT, Dr Yan Parangan MTh.
Pendeta menegaskan, new normal harus menjadi kebiasaan yang tetap harus kita jalankan, baik di lingkungan gereja maupun di lingkungan lainnya. Terutama di gereja, maka ketika memasuki lingkungan gereja sudah harus menggunakan masker, kemudian langsung menuju wastafel untuk melakukan pembilasan tangan dengan sabun dan air.
Selanjutnya bergerak menuju pintu yang telah disiapkan petugas pelayan memakai face shield dengan hand sanitizer, kemudian disusul oleh petugas dengan alat pengukur suhu.
Baru memasuki gedung gereja, dengan tangan tidak menyentuh handel pintu dengan tangan, namun dengan lengan atau siku. Kemudian duduk di kursi yang telah diatur jarak dengan 1,5 meter dengan kursi lainnya.
Pendeta Yan Parangan juga mengatakan,Ibadah di gerejanya berlangsung 4 kali gelombang ibadah, masuk pukul 09.00 WIB-10.00 WIB. Diadakan jeda untuk dilakukan disinfektan dengan penyemprotan, kemudian pukul 11.00 WIB-12.00 WIB. Selanjutnya ada ibadah berbahasa Batak pukul 16.00 WIB-17.00 WIB. Disinfektan lagi, kemudian diakhiri ibadah gelombang ke 4 pada pukul 18.00 WIB-19.00 WIB.
"Kesemuanya ibadah masing masing hanya hanya berjalan sekitar 1 jam. Dari awal pujian hingga doa berkat," ujarnya.
Dalam khotbahnya Pendeta Yan Parangan menyampaikan harus bersukacita setiap saat, sebagaiamana tertulis di Maz 37; 4. Tuhan akan memberikan hal hal yang baru dalam kehidupan kita dan berbuah meskipun di masa masa yang sulit, ujarnya.
Wakil gembala STT Pendeta Alman Sianturi juga menyampikan, bahwa pos PI yang berada di Dolok Masihul juga berjalan ibadahnya. Sedangkan Pos PI yang di Kota Perdagangan belum berjalan dengan alasan wilayah itu masih dalam kategori zona merah.