Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ledakan terjadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Tim Gegana pun melakukan penyisiran di rumah korban ledakan di Menteng, Jakarta Pusat.
Pantauan detikcom di di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat, Tim Gegana melakukan penyisiran sekitar pukul 20.28 WIB. Tampak setidaknya 8 personel menyisir dari rumah korban hingga depan rumah.
Sebanyak 5 personel tampak memeriksa halaman depan dan sekitar mobil korban yang terkena ledakan. Ada yang mengambil foto, ada pula yang memeriksa sampel bekas ledakan.
Sementara 3 personel lainnya tampak menyisir di dalam rumah. Sekitar pukul 20.38 WIB, tampak ketiga personel dari Gegana itu keluar dari rumah korban.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto juga tampak ikut memeriksa di lokasi ledakan. Heru terlihat memeriksa bekas ledakan di mobil korban yang terparkir di depan rumah.
Sebelumnya, terjadi ledakan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Polisi saat ini tengah berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi kejadian juga sudah dipasangi garis polisi.
Ledakan terjadi tepatnya di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat. Pantauan detikcom pukul 20.05 WIB, sejumlah polisi berjaga di sekitar area lokasi.
Polisi menyebut ledakan yang terjadi di Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus) berasal dari sejenis petasan. Sejenis petasan itu memiliki kekuatan ledakan yang rendah atau low explosive.
"Kalau kita katakan bom, juga bukan bom. Sejenis petasan," kata Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto di lokasi yang berada di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakpus, Minggu (5/7/2020).
Ledakan itu membuat ban mobil yang terparkir di lokasi kempis. Korban ledakan itu adalah seorang pemilik perusahaan.
"Dia punya perusahaan, dia ada perusahaan yang dia kelola," ujar Kombes Heru Novianto
Pengusaha itu juga merupakan pemilik mobil yang bannya kempis akibat ledakan itu. Polisi akan mendalami hubungan antara peristiwa itu dengan pengusaha tersebut.
"Ini masih kita dalami lagi, mungkin dari perusahaan itu sendiri ada masalah atau apa, akan kami dalami sendiri," ucapnya. dtc