Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Port Elizabeth. Puluhan petugas medis militer dikerahkan untuk membantu memerangi pandemi Corona di sebuah provinsi di Afrika Selatan (Afsel). Wilayah ini adalah yang paling terdampak di Afrika Selatan, di mana ada lonjakan kasus.
Seperti dilansir AFP, Senin (6/7/2020) penyebaran virus ke provinsi East Cape terjadi sehari setelah Afrika Selatan mencatat lebih dari 10.800 kasus baru COVID-19 dalam sehari, lompatan harian terbesar selama pandemi, menjadikan kasus kumulatif mencapai 187.977 kasus.
47 personil medis pasukan pertahanan mendarat di kota Eastern Port, Port Elizabeth untuk membantu menopang layanan kesehatan, yang sedang kewalahan karena meningkatnya jumlah kasus.
"Provinsi ini tidak bisa mengatasinya. Mereka memiliki masalah dengan personel dan peralatan," kata juru bicara pasukan pertahanan Thabo Sello, Minggu (5/7) saat pasukan diterjunkan.
"Situasi di East Cape sangat buruk dengan kasus meningkat dan menyebar dengan cepat," katanya tentang provinsi itu, yang menyumbang lebih dari 18 persen kasus Corona nasional.
Tim militer terdiri atas dokter, perawat, teknisi kesehatan dan staf pendukung klinis.
Sello mengatakan provinsi itu, peringkat termiskin di negara itu, adalah yang pertama di Afsel yang meminta bantuan militer untuk membantu memerangi virus Corona.
"Ketika bangsa memanggil kami, kami harus merespons, dan merespons dengan cepat," kata kepala layanan medis militer, Letnan Jenderal Zola Dabula, pada upacara penyambutan tim.
Dia menyatakan keprihatinan bahwa orang-orang tidak menganggap pandemi ini "serius". "Jadi tugas kita sebagai personel medis tentara bukan hanya untuk merawat orang, tetapi juga untuk mendidik mereka tentang virus ini," katanya.
Provinsi itu sudah memiliki lebih dari 200 tenaga medis dari Kuba yang tiba di Afrika Selatan bulan lalu.
East Cape adalah salah satu provinsi hotspot di negara itu setelah Gauteng, yang menampung Johannesburg, kota terbesar di negara itu, dan ibukota Pretoria.
Untuk diketahui, Afsel telah memberlakukan beberapa tindakan ketat untuk tetap di rumah sejak 27 Maret dalam upaya membatasi penyebaran COVID-19.
Namun demikian, jumlah infeksi Corona terus meningkat setiap hari hingga ribuan jumlahnya karena aturan lockdown secara bertahap berkurang.(dtc)