Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) hari ini digelar oleh Komisi XI DPR RI. Salah satu calon Deputi Gubernur BI Juda Agung menjalani fit and proper test untuk menggantikan posisi Erwin Rijanto yang masa jabatannya berakhir pada 17 Juni 2020.
Dalam paparannya, Juda Agung yang saat ini menjabat Asisten Gubernur dan juga Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI menekankan pentingnya fase penyelamatan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19 hingga gejolak ekonomi global yang sedang terjadi saat ini. Menurutnya perekonomian Indonesia harus bisa menerapkan tiga fase penyelamatan ekonomi.
"Penyelamatan ekonomi ini harus bertahap sesuai prioritas di mana tahun 2020 adalah fase penyelamatan sampai awal 2021 ini seperti manajemen krisis bertahan dari terhentinya kondisi ekonomi. Kunci penyelamatan fase pertama adalah bantuan sosial dan restrukturisasi kredit,"ujar Juda dalam paparan di Komisi XI DPR, Selasa (7/7/2020).
Menurut dia proyeksi penyelamatan pertumbuhan ekonomi nasional masih dapat tumbuh pada 1,4% pada tahun 2020. Kemudian pada fase kedua Juda meyakini pada tahun 2021 telah memasuki fase pemulihan dengan terus mendorong akselerasi pemulihan ekonomi di antaranya mendorong permintaan, penyiapan ekonomi digital serta reaktifitas ekonomi. Juda sendiri optimistis ekonomi Indonesia pada 2021 dapat tumbuh pada level 6,71%.
Kemudian untuk fase ketiga yaitu fase normalisasi kebijakan pada tahun 2022 hingga 2023 di mana penguatan kebijakan struktural harus terus dibangun agar dapat menjalankan ekonomi dalam era yang baru atau new normal. Juda juga optimistis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,35% pada 2022 serta 5,42% pada 2023.(dtf)