Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota Medan dari Partai Gerindra, Suryani Paskah Naiborhu, menduga Bobby Afif Nasution telah menjadi korban politik playing victim saat dirinya menghadiri pembukaan Kebun Binatang Medan (Medan Zoo), Minggu (5/7/2020) lalu.
Satu-satunya Balon Wakil Wali Kota Medan perempuan dari Partai Gerindra ini mengaku heran dengan PD Pembangunan Medan sebagai pengelola Medan Zoo yang tidak mengundang Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution. Padahal PD Pembangunan dan Medan Zoo berada di bawah naungan Pemko Medan.
"Dan Pemko Medan dipimpin oleh Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution. Jadi ada apa sebenarnya dengan PD Pembangunan yang tidak mengundang beliau. Kok berani sekali ya bawahan tidak mengundang pimpinannya dalam acara yang penting, seperti pembukaan kembali Medan Zoo tersebut," tuturnya di Medan, Selasa (7/7/2020).
Suryani Paskah Naiborhu yang mengusung tagline Medan Menang dan Maju Perempuan Medan ini juga heran dengan para politisi yang mengeluarkan statemen terkait ketidakhadiran Akhyar Nasution. Dirinya melihat statemen tersebut dilontarkan oleh para politisi yang selama ini dinilai dekat dan mendukung pencalonan Akhyar sebagai Balon Wali Kota Medan.
Suryani Paskah Naiborhu yang merupakan kader Partai Gerindra ini mengatakan, meskipun PD Pembangunan telah menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengundang secara resmi Akhyar karena tidak ada acara khusus dalam pembukaan kembali Medan Zoo, namun hal itu juga patut dipertanyakan. "Apa mungkin ada peristiwa seperti itu," ujarnya.
Suryani Paskah Naiborhu menduga bahwa ada pihak yang sengaja menggunakan teknik politik playing victim dalam peristiwa itu.
Teknik ini menempatkan seseorang seolah-olah dalam posisi tersudut, sebagai pihak yang dirugikan atau menjadi korban. Tujuannya adalah untuk menarik simpati masyarakat dan dengan demikian diharapkan masyarakat akan membela dia.
"Saya menduga Bobby Afif Nasution dalam peristiwa ini menjadi korban politik playing victim. Di mana kehadiran Bobby yang sebenarnya sebagai donatur yang telah memberikan bantuan saat Medan Zoo ditutup akibat pandemi virus corona atau COVID-19, menjadi bahan polemik yang sengaja dimunculkan untuk menarik simpati pihak lain," jelasnya.
Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, menjadi sangat disayangkan ketika ada satu pihak yang menjadi korban untuk menarik simpati pihak lain. Hal ini bukanlah merupakan bentuk pendidikan politik yang mencerdaskan.
Karena itu, Suryani Paskah Naiborhu berharap agar teknik-teknik politik seperti playing victim ini tidak lagi digunakan. Karena bagaimanapun, masyarakat sudah cerdas dan paham.