Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Solo - Dipilihnya Stadion Manahan sebagai lokasi Piala Dunia U-20 membuat Pemkot Solo akan merobohkan selter PKL Manahan. Namun, solusi bagi para pedagang belum ada.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan kawasan stadion harus steril dari perdagangan selama enam bulan. Hal tersebut sesuai dengan petunjuk FIFA selaku federasi sepak bola internasional.
"Kami masih cari solusi buat para pedagang. Karena selama enam bulan ini kawasan Stadion Manahan harus steril. Selter PKL yang menempel stadion juga harus dibongkar," kata Rudy di Balai Kota Solo, Rabu (8/7/2020).
Nantinya, kawasan perdagangan akan dipindah sekitar radius 1 km dari stadion. Namun pemkot belum menentukan lokasi untuk memindahkan para pedagang.
"Di bagian dalam pun harus steril. Penonton kalau mau makan ya 1 km di luar stadion," ujarnya.
Selain persoalan selter PKL, Rudy juga masih harus mengupayakan dana untuk renovasi lapangan pendukung. Sebab dana tidak bisa dibebankan kepada pemerintah pusat sepenuhnya.
"Anggaran kami kan habis tahun ini untuk penanganan COVID-19. Padahal tidak bisa dibebankan semua ke pemerintah pusat," ujarnya.
Dalam waktu dekat, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI akan mengecek lokasi lapangan. Sejauh ini pemkot telah menunjuk lima lapangan pendukung.
"Kemarin waktu virtual meeting, yang ditanyakan adalah soal status tanah lapangan, itu milik pemkot semua. Ada lapangan Kottabarat, Sriwedari, Karangasem, Sriwaru, Banyuanyar. Jaraknya maksimal 10 menit dari stadion," katanya. dtc