Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni, buka suara mengenai adanya penebangan 19 pohon di Jalan Cut Mutia beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, penebangan pohon tersebut dalam rangka penataan kota. Di mana, pohon yang ditebang akan diganti dengan yang lebih baik.
"19 pohon yang ditebang itu akan diganti dengan 27 pohon jenis Tabebuya Brazil," ujar Husni, di gedung DPRD Medan, Rabu (8/7/2020).
Mantan Kepala Dinas Pendapatan ini mengatakan, 19 pohon yang ditebang antara lain 8 batang pohon palam, 4 batang pohon angsana, 5 batang pohon tanjung, 2 batang pohon mahoni, satu diantaranya bahkan sudah mati.
"Kondisi pohonnya juga sudah tua, selain itu bagian batang bawah pohon di semen, akibatnya pohon tidak dapat tumbuh dengan baik. Makanya di tebang untuk diganti dengan yang baru dan baik," jelasnya.
"Pohon Tabebuya Brazil itu sudah di Medan, tinggal di tanam, cuma gak bisa langsung, tidak baik untuk pohonnya. Metode penanaman juga saya minta supaya benar, tidak asal. Harganya juga cukup mahal antara Rp 15 - 20 juta perbatang," bilangnya lagi.
Husni menambahkan, penebangan pohon di Jalan Cut Mutia dilakukan karena ada proposal yang masuk dari pihak Mutia Garden. "Proposal dari Mutia Garden masuk sekitar 27 Mei, selanjutnya itu kami pelajari, kami lihat kondisi pohonnya. Berdasarkan kesepakatan 27 pohon Tabebuya Brazil itu dibeli oleh mereka, bahkan perawatan sampai bunganya tumbuh masih tanggung jawab mereka," bebernya.
Menurutnya, akibat pandemi covid-19, sejumlah program penataan kota tidak dapat berjalan. Sebab, anggaranya direcofusing untuk penanganan pandemi covid-19.
"Jadi ketika ada pihak swasta yang menawarkan kerja sama, dan setelah dipelajari hasilnya baik, APBD tidak terbebani, kenapa tidak," bilangnya.
Kepada anggota DPRD Medan khususnya komisi IV, Husni akan memberikan penjelasan secara rinci. "Tadi saat pembahasan LPj sedikit disinggung, sudah saya jelaskan, cuma nanti lebih jelas akan disampaikan pada rapat dengar pendapat yang rencananya dilakukan pekan depan," bebernya.