Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi disebut tak becus menangani pandemi covid-19. Penilaian ini disampaikan Ketua Badko HMI Sumut, Alwi Hasbi Silalahi.
Alwi menilai refocusing anggaran hingga Rp 1 triliun bertolakbelakang dengan meningkatnya positif covid-19. "Penanganan covid-19 di Sumut tidak jelas arahnya ke mana, sehingga kita seolah tidak punya titik temu penanganan covid-19 dan tak tentu arah dalam penggunaan anggaran," ujar Alwi, Kamis (9/7/2020).
Selama penanganan pandemi covid-19, kata Awli, Pemprov Sumut tidak menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ataupun karantina wilayah. Anehnya, setelah itu Gubernur Edy hendak memberlakukan konsep new normal atau tatanan hidup baru.
"PSBB tidak, karantina wilayah tidak, lalu tiba-tiba kita mau new normal. Sementara penggunaan anggaran, tidak PSBB dan tidak karantina wilayah tiba-tiba refocusing anggaran tahap I untuk penggunaan JPS (Jaringan Pengaman Sosial) hingga Rp 300 miliar, sementara anggaran kesehatan sedikit namun serapannya lemah," katanya.
Menurutnya, dari refocusing tahap I itu sudah menggambarkan bahwa Gubernur tidak punya konsep yang jelas dalam penanganan Covid-19.
Hasbi pun mencontohkan penanganan covid-19 di Sumatera Barat, di mana Gubernur Sumbar melakukan tes sweb gratis dan rapit tes massal, sehingga mapping penyebaran covid-19 clear disana.
"Sumbar jauh berhasil ketimbang Sumut, padahal Gubernur kita itu mantan Jenderal Bintang Tiga, yang seharusnya sudah selesai dengan urusan strategi dan taktik dalam menghadapi wabah," katanya.
Foto : istimewa