Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selama pandemi covid-19 di Sumatra Utara, ternyata banyak ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan karena khawatir dan takut tertular covid-19.
Dan tenaga kesehatan juga begitu, ada rasa cemas dan khawatir saat memberikan pelayanan karena profesi mereka rentan terhadap penularan covid-19.
Akibatnya, sebanyak 500 praktik mandiri bidan di Sumut terpaksa tutup. Jumlah itu didapatkan dari data Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumut.
"Lebih dari 500 praktek mandiri bidan di Sumatera utara yang menutup tempat prakteknya karena terdampak covid-19 ini," ujar dr Iman Helmi Effendi MKed (OG) SpOG(K) dalam paparannya soal menjalani kehamilan dan persalinan sehat di masa covid-19, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (09/07/2020).
Lalu apakah seorang ibu hamil tetap dapat menjalani kehamilan dan persalinannya dengan sehat dan aman di masa pandemi covid-19 ini?.
dr Iman Helmi Effendi, Pengurus Perhimpunan Obstreti dan Ginekologi Sumut itu lebih lanjut menegaskan bisa.
Namun menurutnya, harus mengikuti pedoman-pedoman dan anjuran-anjuran yang telah disosialisasikan lembaga-lembaga kesehatan dunia, Kementerian Kesehatan RI, dan organisasi profesi seperti POGI dan IDAI.
Disebutkannya, lembaga kesehatan dunia atau WHO, mengatakan bahwa respon dan penanganan covid-19, telah menimbulkan risiko gangguan pelayanan kesehatan dan nutrisi esensial bagi para ibu, bayi, anak-anak, dan remaja.
Sehingga berpotensi menyebabkan kesakitan dan kematian ibu, bayi, dan anak, yang sebenarnya bisa terhindarkan. Namun sebelum adanya covid-19 saja, Indonesia sudah menjadi negara dengan angka kematian ibu tertinggi di Asia Tenggara.
Berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus atau biasa disingkat dengan SUPAS tahun 2015, jumlah kematian ibu di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Itu artinya, ada 2 ibu yang meninggal setiap jam di Indonesia. Provinsi Sumut sendiri selalu berada dalam peringkat 5 besar penyumbang kematian ibu di Indonesia dari tahun ke tahun.
"Dengan adanya covid-19 ini, tentu tantangan yang kita hadapi untuk menurunkan angka kematian ibu ini akan semakin besar, perlu kerja keras, kerjasama dan dukungan semua pihak, dan perlu kesadaran yang tinggi serta kepatuhan masyarakat untuk mewujudkan upaya ini," pungkasnya.