Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Hari ini tambahan kasus positif baru virus Corona (COVID-19) memecahkan rekor tertinggi, yaitu 2.657. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian khusus dengan memberikan peringatan 'lampu merah lagi' soal rekor itu.
Lantas apa maksud Jokowi?
Juru bicara Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia, mengatakan Jokowi selalu menerima laporan mengenai perkembangan COVID-19. Ke depan, segala kebijakan Jokowi, disebut Angkie, akan selalu berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dari laporan yang diterimanya.
"Prinsipnya. Presiden selalu mendapat laporan dan akan mengambil langkah terukur terhadap berbagai persoalan di masyarakat," ujar Angkie kepada detikcom, Kamis (9/7/2020).
Mengenai ucapan 'lampu merah lagi' dari Jokowi, Angkie belum menjelaskan detail. Menurut Angkie, semua kebijakan terkait COVID-19 berada pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sebagai perpanjangan tangan Jokowi.
"Kebijakan terkait PSBB atau langkah lain ada di Gugus Tugas sebagai kepanjangan Presiden dalam penanganan COVID-19," imbuhnya.
Di sisi lain, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto belum bisa berkata lebih banyak. Yuri, panggilan karibnya, mengaku tengah menelaah maksud ucapan Jokowi. "Sedang kita pelajari lebih lanjut," kata Yuri secara terpisah.
Sebelumnya, hari ini pemerintah menyampaikan penambahan kasus positif COVID-19 harian, yaitu 2.657. Angka ini merupakan angka penambahan tertinggi sejauh ini di Tanah Air. Dengan tambahan itu, total kasus positif COVID-19 di RI per 9 Juli adalah 70.736.
Jokowi, yang hari ini meninjau Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), menyinggung perihal itu. Jokowi menyebut kondisi saat ini sebagai 'lampu merah'.
"Sebaran COVID di seluruh Tanah Air ini sangat tergantung sekali pada bagaimana daerah mengendalikannya. Dan perlu saya ingatkan, ini saya kira sudah lampu merah lagi. Hari ini secara nasional kasus positif ini tinggi sekali hari ini, 2.657," ujar Jokowi. dtc