Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. India tengah mempertimbangkan rencana menjual kepemilikan saham 2 BUMN terbuka milik pemerintah demi mengumpulkan dana setelah habis-habisan dihajar Corona. Adapun dana yang dibutuhkan India saat ini adalah sebesar 200 miliar rupee atau US$ 2,7 miliar setara Rp 38 triliun (kurs Rp 14.000/US$) untuk menambal stimulus anggaran yang dikeluarkan selama masa pandemi COVID-19.
Dikutip dari Bloomberg, Jumat (10/7/2020), dua entitas BUMN India yang mau dilepas sahamnya itu adalah Coal India (produsen batu bara terbesar di dunia) dan IDBI Bank, bank yang saham terbesarnya dipegang oleh Life Insurance Corporation of India (LIC India), BUMN asuransi yang sahamnya 100% dipegang pemerintah.
Dalam proposal tawaran penjualan saham 2 BUMN itu disebutkan pemerintah akan menyerahkan valuasi harganya pada sentimen pasar. Akan tetapi, dalam penjualan saham Coal India, jika valuasi harga saham tidak menarik, maka perusahaan akan membeli kembali saham (buyback) dari pemerintah.
Pandemi COVID-19 telah menggagalkan banyak program prioritas anggaran Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi. Penyebaran penyakit yang cepat mendorong pemerintah untuk mengalihkan anggaran tadi fokus ke program-program kesejahteraan dan menggiatkan kembali ekonomi yang sedang berupaya pulih dari COVID-19.
Pada Februari lalu, Modi berencana mencari dana sebanyak 2,1 triliun rupee dengan menjual aset negara demi menjaga defisit anggaran sebesar 3,5% dari produk domestik bruto (PDB).
Terlepas dari biaya ekonomi, penyebaran infeksi terus berlanjut setelah jumlah positif COVID-19 di India melampaui Rusia dan menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak ketiga di dunia yakni mencapai lebih dari 740.000 kasus positif COVID-19, fakta ini semakin memberikan tekanan lebih lanjut pada keuangan Negeri Bollywood ini.
Lockdown yang belum pernah terjadi sebelumnya menghantam industri maskapai dan penurunan harga minyak dunia telah mengganggu rencana pemerintah untuk menjual maskapai penerbangan mereka, Air India dan BUMN penyulingan terbesar kedua di negara itu, Bharat Petroleum Corp. Ltd.
LIC India India membeli 51% IDBI Bank pada tahun lalu dan membuat pemerintah memegang porsi saham sekitar 47%. Pemerintah India juga memegang lebih dari 66% saham Coal India. Sebelumnya India telah menjual 10% saham Coal India pada Januari 2015, dan meraup dana hingga 225,5 miliar rupee.
Ekonom dalam survei Bloomberg memperkirakan defisit fiskal India pada tahun ini akan mencapai 7% dari PDB. Terakhir kali ekonomi India tercatat defisit pada 1994 lalu. Dana Moneter Internasional (IMF) juga memprediksi utang publik di India bakal naik menjadi 85,7% dari PDB tahun depan dari saat ini sekitar 70% PDB.(dtf)