Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rapat pleno penyusunan panitia kepengurusan Musyawarah Daerah (Musda) Xyang diulang DPD Partai Golkar Sumut, di Kantor DPD Partai Golkar Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan,Senin (13/7/2020), berlangsung panas. Sejumlah loyalis atau pendukung Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck memilih untuk walk out (WO) atau meninggalkan rapat.
Meski di warnai aksi walk out, rapat pleno yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tanjung tetap berlangsung. Hasilnya pengurus memberikan kewenangan penuh kepada Ahmad Doli Kurnia untuk menyusun kepengurusan panitia.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Hanafiah Harahap, menjelaskan alasan pihaknya meninggalkan rapat pleno. "Pesan mahkamah partai semua pihak yang bertikai untuk duduk bersama guna mengulang Musda DPD Partai Golkar Sumut. Dari awal kita minta penjelasan apakah rapat ini sudah dikonsultasikan ke mahkamah partai, satu kata pun tak ada dari mulut Doli (Plt Ketua yang menyebut bahwa rapat hari ini sudah dikonsultasikan ke mahkamah partai," kata Hanafiah di depan gedung DPD Partai Golkar Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Senin (13/7/2020).
Hanafiah tidak sendiri, ia didampingi Zulkhairi, Irham Buana Nasution dan beberapa loyalis Ijeck lainnya saat melakukan aksi walk out. "Mahkamah partai itu hidup, putusan mahkamah partai sama dengan peraturan partai dan itu bersifat final," timpal Irham.
Hanafiah mengkhawatirkan karena pembentukan panitia musda tidak dikonsultasikan, maka hasil musda akan kembali cacat hukum dan bisa diulang kembali.
"Kami akan lapor ke mahkamah partai dan ke ketua umum, bahwa ada perlawanan secara masif yang dilakukan oleh ketua terhadap perintah mahkamah partai," timpalnya
"Dalam surat perpanjangan jabatan plt ketua, dalam pelaksanaan musda harus mengindahkan apa yang diputuskan mahkamah partai," tukasnya.