Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Minimnya lahan parkir ditambah ketidakdisiplinan supir angkutan desa (Angdes), dituding sebagi biang kesemrawutan Pasar Tradisional Siborongborong, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara. Tak kurang dari 50-an personel Satpol PP dan Dishub Taput, dibantu TNI/Polri turut dikerahkan dalam upaya penertiban dan penataan kembali pasar tradisional terbesar di Taput itu, Selasa (14/7/2020).
Meski sehari sebelumnya, Senin (13/7/2020) telah dilakukan sosialisasi dan pemasangan marka jalan dan batas terluar pedagang asongan (par beko-red), nyatanya para pedagang asongan dan supir angkutan desa (Angdes) pada saat penertiban, masih terlihat gamang menghadapi upaya penertiban pasar. Kesemrawutan terpantau di sejumlah titik dan ruas jalan di sekitar pasar, utamanya di sepanjang Jalan Sanif, Jalan Guru Herman dan Jalan Baktiar.
Sempat terjadi adu mulut antara personil penertiban pasar dengan supir angdes. A Aritonang (40), salah seorang pemilik angdes asal Nagasaribu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbahas yang sedang parkir di Jalan Baktiar, mengaku kebingungan masalah lahan parkir. Dia mengaku tidak masalah ditertibkan asalkan ada solusi ketersediaan lahan parkir dan jangan pandang bulu.
"Kalau mau ditertibkan ya kasih solusi lah pak, lahan parkir penuh termasuk di Terminal. Dan juga yang lain kalau mau ditertibkan ya harus seluruhnya, biar adil," ketusnya.
Menanggapi ketersediaan lahan parkir yang dituding sebagai biang kesemrawutan, Kadis Perhubungan Taput, Erikson Siagian, ditemui medanbisnisdaily.com di sela-sela upaya penertiban mengaku akan mencari solusi terbaik yang tidak merugikan semua pihak, termasuk para pemilik angdes dan pedagang asongan. Kata Erikson, untuk saat ini solusi terbaik adalah menyediakan lahan parkir di Jalan Sisingamangaraja, dekat terminal.
Menurutnya upaya penertiban pasar adalah demi kepentingan bersama dan menata kembali Pasar Siborongborong dari kesemrawutan. Dianya juga menyampaikan dalam upaya penertiban tetap mengedepankan aspek humanis dan tidak merugikan pihak mana pun.
"Kita menyadari upaya penertiban sedikit terkendala disebabkan ketersediaan lahan parkir. Kita tidak pungkiri itu. Untuk saat ini kita akan mengalihkan lahan parkir di sepanjang JL Sisingamangaraja, dekat terminal," kata Erikson