Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnidaily.com-Medan. Forum Sisingamangaraja XII dan perhimpunan Jendela Toba mengapresiasi dan bersyukur atas diterimanya Geopark Kaldera Toba (GKT) dalam keanggotaan UNESCO Global Geopark (UGG). Karena itu, kedua lembaga yang ikut menjadi inisiator GKT ini berharap, perjuangan itu tetap berlanjut dengan upaya memenuhi 6 rekomendasi yang disyaratkan UNESCO. Demikian disampaikan salah seorang pendiri Forum Sisingamangaraja XII dan Jendela Toba, John Robert Simanjuntak kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (14/7/2020).
"Forum Sisingamangaraja XII dan Jendela Toba yang sejak awal bersama masyarakat, pemerintah daerah, provinsi dan pusat bekerja untuk mewujudkan GKT masuk UGG, mengucap syukur dengan keberhasilan ini. Semoga keberhasilan bersama ini, menjadikan alam Danau Toba semakin baik, terhindar dari pencemaran dan kerusakan lingkungan dan juga semakin memberi kesejahteraan untuk masyarakat di sekitarnya," kata John Robert.
Kami sebagai yang mewakili elemen masyarakat, sambung John, berharap pengelolaan GKT setelah masuk keanggotaan UGG, akan semakin baik di bawah managemen BPGKT di bawah kepemimpinan Wan Hidayati yang melanjutkan kepemimpinan Alimin Ginting.
"Managemen sekarang yang independen sudah baik dengan adanya keberhasilan ini. Yang harus dilakukan adalah memberi waktu kepada BPGKT melanjutkan keberhasilan ini dengan melakukan berbagai kegiatan sebagaimana yang disarankan UNESCO," tegas John Robert.
BPGKT, menurut John Robert, paling memahami pengelolaan ini dan ada kesinambungan managemen dengan orang-orang yang tepat. Jangan BPGKT dirusak setelah berhasil mewujudkan GKT masuk UGG. BPGKT
saat ini yang paling mampu dan memahami geopark, melaksanakan managemen geopark yang sesuai standard UNESCO.
Dinamika yang terjadi dalam mewujudkan geopark selama sepuluh tahun ini harus menjadi pembelajaran. Jangan BPGKT diubah hanya untuk diisi para penggembira yang tidak paham spirit geopark. Managemen GKT pasti terstandard UNESCO. Managemen harus independen karena pasti ada audit UNESCO untuk tetap mempertahankan status yang sudah diberikan UNESCO.
Jon Robert juga mengingatkan bahwa persepsi geopark tidak sekadar pariwisata. Pariwisata adalah dampak multiflier dari geopark. Banyak aspek di dalam geopark antara lain lingkungan, sejarah bumi, kultur, masyarakat adat sebagai pelaku utama, konservasi, pendidikan dan sebagainya.
"Kami mau menegaskan bahwa Forum Sisingamangaraja XII dan Jendela Toba sebagai perkumpulan dari masyarakat tetap setia dengan spirit GKT dan tetap mendukung BPGKT sejak dipimpin Alimin Ginting kemudian dilanjutkan Wan Hidayati. Berhasilnya GKT masuk UGG adalah momentum untuk menjadikan Kawasan Danau Toba yang harmoni.