Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Medan, Adlan, mengakui, pembelajaran melalui metode daring (dalam jaringan) atau online masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, Adlan menyebut pihaknya akan melakukan pengawasan di lapangan agar pembelajaran metode online berjalan.
"Karena situasi ini (covid-19) lah yang bisa kita lakukan, kami tetap memberikan pengawasan dilapangan, kami tetap berkomunikasi dengan pihak sekolah dan orangtua dan siswa agar pembelajaran online bisa berjalan maksimal, ada prinsip orang tua terlibat dan anak-anak tetap semangat, rumah dianggap sekolah," ujar Adlan di SMP 2 Medan, Kamis (16/7/2020).
Menurutnya, belum ada sekolah baik tingkat SMP, SD yang menggunakan metode belajar tatap muda, semua menggunakan metode online.
"Sejauh ini siswa datang ke sekolah hanya untuk bahan pembelajaran di rumah berupa modul dan buku dari perpustakaan," sebut kandidat doktor dari UINSU itu.
"Belum bisa dipastikan sampai kapan belajar daring, di Indonesia hanya 6 % sekolah yang boleh tatap muka karena zona hijau, zona kuning dan merah masih saat ini masih belajar online," bebernya.
Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, menambahkan pihaknya masih berupaya untuk menekan angka pasien positif covid-19 agar proses pembelajaran bisa dilakukan secara tatap muka.
"Pembelajaran ideal adalah tatap muka, karena pandemi kita buat belajar daring, kita sambil berupaya menekan angka penyeberan dan tingkat penularan agar anak-anak bisa belajar kembali secara tatap muka," imbuhnya.
"Kepada seluruh warga Medan terapkan protokol kesehatan agar anak-anak kita bisa belajar normal tatap muka di sekolah masing-masing. Semua harus bersama-sama, kami memahami kesulitan orangtua dalam menjalani proses belajar daring, kita atasi bersama-sama. Kemanapun kita gunakanlah masker secara baik dan benar," pesannya.