Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Ketua Indonesian Mining Institute, Prof Dr Irwandy Arif menyebutkan di perut bumi Sumatra Utara masih ditemukan sejumlah potensi energi dan pertambangan yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Tetapi potensi itu belum digarap maksimal, terutama dampak dari pandemi covid yang berkepanjangan dan diperkirakan masih berlanjut hingga akhir tahun 2020. Bukan hanya di Sumut, tetapi terjadi secara nasional.
Irwandi tampil sebagai narasumber di kegiatan Journalists Zoom Session dengan tema “Potensi Industri Pertambangan dan Energi di Sumatera Utara” yang dilaksanakan PT. Agincourt Resources ( AR) sebagai pengelola tambang emas Martabe di Batang Toru, yang dilaksanakan via Zoom Meeting, Jumat, (17/7/2020).Diikuti para jurnalis dari Taput,Tapteng, Sibolga dan Tapsel.
Acara yang dibuka oleh Katarina Siburian Hardono, dari Manajemen bidang Komunikasi PT.AR Martabe juga menampilkan narasumber lain yakni Alexander Ginting, Managing Director Petromindo dan dipandu oleh moderator Cepi Setiadi dari PT. AR Martabe.
Irwandi menjelaskan, kalau pandemi ini berlanjut hingga akhir tahun 2020, pendapatan negara dari penerimaaan negara bukan pajak, pemasok salah satu dari sektor industri tambang, akan turun sebesar 20 persen. Dari 45 triliun rupiah diperkirakan akan turun menjadi 38 triliun rupiah.
"Sekarang investasi di dunia industri pertambangan terganggu. Ekonomi dunia melambat, negara- negara yang banyak bersentuhan dengan tambang dan energi seperti Rusia, Arab Saudi dan Amerika Serika juga berada dalam situasi yang tidak kondusif dalam kondisi ekonomi,"paparnya.
Menjawab pertanyaan medanbisnisdailiy.com, Irwandi Arif menjelaskan, pandemi yang dapat berlangsung lama ini, industri tambang harus berjalan di dua sisi, yakni tetap aman COVID-19 dan produktif. "Aman berarti wajib menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan tanpa celah penularan.
Kemudian yang kedua, dalam implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 agar tidak melakukan pemutusan hubungan kerja pada pekerja tambang,” kata Irwandy.
Dikatakan, di Freeport ada 314 pekerja yang terpapar covid-19, tetapi ada juga ribuan yang tidak terpapar. "Tetapi bukan berarti setop,"terangnya.
Salah satunnya jalan menurut Irwandi adalah efisiensi. Melalui upaya mitigasi yang baik, produksi diharapkan dapat berjalan.
Berbicara energi, Alexander Ginting dari Petromindo mengatakan, Sumut masih sangat kaya dengan sumber-sumber tambang dan energi, tetapi saat ini belum maksimal digarap. Terjadi penurunan eksplorasi akibat investasi yang tergangu terutama disebabkan pandemi covid-19.
PLTP Sarulla dengan daya 330 Megawatt (MW) masih menjadi primadona pemasok listrik terbesar di Indonesia dari sektor energi panas bumi (geothermal) dan PT Inalum (PLTA Aek Tangga) dari energi tenaga air di wilayah Sumut.
Alexander Ginting memaparkan, di sektor panas bumi ada juga PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas daya 25 MW. Menurutnya, jaringan sungai di Sumut yang banyak sekali berpotensi menambah pembangkit listrik berskala kecil. Misalnya telah dikembangkan PLTA Wampu dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun, PLTA Renun, PLTA Sipan Sihaporas, PLTA Batang Toru dan PLTA Asahan.