Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Akadimisi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Faisal Riza, mengkritik pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) di Kota Medan.
Menurutnya, rekomendasi musrenbang, kerap diabaikan. Sehingga, musrenbang itu sendiri akhirnya hanya lips service atau sekadar formalitas.
Diketahui, musrenbang merupakan sebuah sistem perencanaan pembangunan dengan alur dari bawah ke atas (bottom up), agar arah pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Faktanya di Medan, sumber-sumber informasi di tingkat kelurahan menyebut rekomendasi pembangunan dari musrenbang tingkat kelurahan nyaris tidak pernah diimplementasikan pemerintah kota dengan alasan klasik, yakni keterbatasan dana.
"Kita harus mengubah ini dengan konsep collaborative government. Harus kita dukung," tukas Faisal Riza, melalui keterangannnya, Senin (20/7/2020).
Faisal menilai konsep pemerintah kolaboratif yang ditawarkan oleh Bakal calon Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution akan membuka selebar-lebarnya ruang untuk menampung aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam kerja-kerja pembangunan. Tentu muaranya pada kebaikan bersama.
“Dalam bahasa UUD (undang-undang dasar), memajukan kesejahteraan umum. Di barat disebut public good, di latin namanya bonum publicum, dan dalam Islam namanya maslahah ar raiyyah. Kemaslahatan rakyat," paparnya.
Menurut dia, konsep pemerintahan kolaboratif dengan skema keumatan di bidang sosial-ekonomi dapat dijalankan bekerjasama ormas-ormas Islam. "Di Medan ada ormas-ormas Islam yang punya jamaah besar. Ini asset kota yang harus diberdayakan. Jangan ditinggalkan mereka ini, tapi harus dilibatkan. Ajak mereka untuk menentukan kota seperti apa yang mereka harapkan. Demikian halnya dengan komunitas agama dan etnis lain," pungkasnya.
Diketahui, Muhammad Bobby Afif Nasution merupakan salah satu kandidat yang sedang mengikuti proses pemilihan Wali Kota Medan dalam Pilkada serentak 2020, Desember mendatang. Dengan mengusung #KolaborasiMedanBerkah, pengusaha milenial peraih gelar S-2 dari Institute Pertanian Bogor (IPB) ini menegaskan akan menerapkan prinsip-prinsip kolaboratif dalam tata kelola pemerintahannya.