Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Brussel. Pada awal pembukaan perbatasan, Uni Eropa membolehkan wisatawan dari 14 negara untuk berkunjung. Namun, setelah dievaluasi 2 negara dikeluarkan dari daftar.
Dikutip dari Lonely Planet, Selasa (21/7/2020) Uni Eropa telah mencabut pembatasan internasionalnya mulai 1 Juli lali. Kali ini, peninjauan dilakukan selama dua minggu sekali untuk menambah atau mengurangi daftar negara yang diizinkan masuk.
Sebelumnya, negara-negara yang diizinkan masuk adalah Australia, Selandia Baru, Kanada, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Georgia, Maroko, Tunisia, Uruguay Serbia, Rwanda, Aljazair dan Montenegro. Namun setelah melakukan evaluasi, Montenegro dan Serbia dihapus dari daftar.
Hal ini pun berarti Uni Eropa masih melarang wisatawan dari Amerika Serikat untuk berkunjung. Sedangkan wisatawan Tiongkok akan diizinkan untuk berkunjung jika pemerintah setempat mencabut larangan perjalanan terhadap negara-negara Uni Eropa.
Menurut Travel & Leisure, Negara-negara yang diizinkan masuk harus memiliki kasus baru COVID-19 mendekati atau lebih rendah dari rata-rata Uni Eropa per 100.000 orang selama 14 hari terakhir. Daftar ini akan ditinjau setiap dua minggu sekali.
Namun, larangan ini tidak mengikat secara hukum. Bersifat rekomendasi, masing-masing negara Eropa diizinkan untuk menetapkan aturan mereka.
"Rekomendasi Dewan bukanlah instrumen yang mengikat secara hukum," kata Dewan Eropa dalam sebuah pernyataan.
"Otoritas negara-negara anggota tetap bertanggung jawab untuk mengimplementasikan konten rekomendasi," tambahnya.
Misalnya, negara Austria masih menutup pembatasannya untuk wisatawan di luar Uni Eropa, menurut situs web Re-Open EU. Sedangkan Kroasia membuka kembali pembatasannya untuk wisatawan non Uni Eropa, termasuk warga AS. Namun mereka harus menunjukan bukti reservasi hotel atau tempat tinggal lainnya, menurut Kementerian Dalam Negeri Kroasia.
Turis di Kroasia pun tak perlu melakukan karantina jika mereka bisa menunjukkan hasil tes negatif yang diambil dalam 48 jam terakhir. Sementara itu, sudah banyak negara juga yang telah membuka diri untuk wisatawan Amerika. Mulai dari petualangan safari sampai pantai-pantai jernih di kepulauan Karibia.(dtt)