Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sumut, Hanafiah Harahap, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerima penawaran perdamaian dari kubu pendukung Yasir Ridho Lubis. "Tawaran gak ada, gak pernah," ujarnya, Selasa (21/7/2020)
Mantan anggota DPRD Sumut ini meyakini apabila tawaran itu ada, pasti kesepakatan akan dilanggar. "Mediasi mahkamah partai yang berdamai dilanggar apalagi kayak gini, salah itu," ungkap salah satu loyalis Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck itu.
"Jangan sampe 3 kali, gak begitu berpolitik, salah mereka itu, gak boleh lah, kita gugat supaya damai, bermediasi agar para pihak dianggap sama, ditabrak juga," sindirnya terkait agenda rapat pleno pembentukan panitia musda yang tidak dikonsultasikan ke Mahkamah Partai itu.
Hanafiah mengatakan, pihaknya akan menunggu keputusan DPP Partai Golkar terkait pelaksanaan Musda X ulang.
Sebelumnya, pendukung Yasir Ridho Lubis terbuka untuk berdamai dengan kubu Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck. Perdamaian ini dilakukan agar pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) X yang diulang bisa berjalan dengan lancar.
"Kita terbuka untuk berdamai, membuka komunikasi dengan kubu Ijeck. Tapi, komunikasinya dilakukan di Kantor DPD I Partai Golkar Sumut," ujar salah satu pendukung Yasir Ridho, Amas Muda Siregar, ketika dikonfirmasi, Selasa (21/7/2020).
Pendukung Yasir Ridho lainnya yang menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Kota Binjai, Zainuddin Purba, menambahkan, perdamaian yang ditawarkan adalah berbagi posisi di struktur kepengurusan.
"Kita tawarkan sama ketua kabupaten/kota yang pro bang Ijeck bahwa beliau (Ijeck) akan menjadi ketua dewan penasehat dan bang Ridho tidak maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, nanti itu mungkin kepada bang Ijeck, tapi hari ini tidak ada berita dari ketua tersebut," paparnya.
BACA JUGA: Tawaran Perdamaian: Ijeck Ketua Dewan Penasihat Golkar Sumut, Yasir Ridho tak Maju Calon Gubsu
Seperti diketahui, DPD I Partai Golkar Sumut telah menggelar Musda X beberapa bulan lalu dan hasilnya Yasir Ridho terpilih secara aklamasi sebagai ketua. Namun, hasil musda tersebut digugat oleh loyalis Ijeck dan mahkamah partai memutuskan hasil Musda batal dan diperintahkan digelar Musda ulang.
Ijeck sendiri telah menyatakan kesiapannya maju di Musda X ulang tersebut. Bahkan Wakil Gubernur Sumut ini telah mengantongi diskresi dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai syarat bisa maju sebagai calon ketua dalam Musda ulang.
Meski mengantongi diskresi dari Ketua Umum, 27 DPD II kabupaten/kota tetap menyatakan dukungan kepada Yasir Ridho Lubis untuk menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Sumut periode 2020-2025.