Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti di Milan menyatakan strain virus Corona yang beredar di Italia saat ini tidak berasal China. Peneliti tersebut mengumpulkan lebih dari 300 sampel darah pasien yang terinfeksi virus Corona COVID-19 dari wilayah Lombardy dari bulan Februari hingga April dan melacak strain virus.
Italia menjadi negara pertama di dunia yang memberlakukan pembatasan perjalanan dan melarang semua penerbangan dari Cina. Tetapi genom sekuensing menunjukkan jenis virus Corona yang ada di Italia tak sama dengan yang ada di Cina.
"Rantai transmisi yang tidak secara langsung melibatkan Cina," kara para peneliti yang dipimpin oleh Profesor Carlo Federico Perno dari Universitas Milan dikutip dari SCMP.
Otoritas Kesehatan Lombardy mengatakan Italia menemukan kasus virus Corona pertama kali pada tanggal 20 Februari. Tim Perno mengumpulkan 371 sampel darah pasien Corona di 12 provinsi di seluruh wilayah. Dipilih secara acak dari pasien yang memiliki gejala ringan, sedang, dan berat. Sekitar 7 persen dari sampel gagal menghasilkan pembacaan genom lengkap virus.
Strain tersebut berasal dari dua sumber yang terpisah, masing-masing memainkan peran dominan di beberapa provinsi. Tetapi, jenis virus yang ditemukan tetap berbeda dengan Cina.
Studi baru Perno juga menunjukkan ada beberapa jenis strain virus Corona di wilayah Lombardy. Salah satu kemungkinan sumber virus itu adalah dari Eropa Tengah, di mana strain virus yang ditemukan serupa.
Studi Italia merupakan salah satu dari beberapa studi yang meneliti strain virus dari Cina berbeda. Sebelumnya, studi oleh Pasteur Institute di Paris pada bulan Mei mengkonfirmasi bahwa wabah di Prancis tidak memiliki hubungan langsung ke China. Studi lain oleh para ilmuwan Rusia mengidentifikasi 67 jenis virus ke negara mereka dan hanya menemukan satu yang terkait dengan sumber Cina.(dth)