Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bank Mandiri berkomitmen untuk mengoptimalkan dana penempatan pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dampak pandemi COVID-19. Untuk itu, Bank Mandiri telah menyiapkan rencana penyaluran kredit (pipeline) secara sektoral dengan fokus pada usaha-usaha yang mendukung penyerapan tenaga kerja dan ketahanan pangan.
Berdasarkan PMK 70/2020, pemerintah menempatkan uang negara di bank-bank Himbara untuk disalurkan sebagai kredit produktif, khususnya kepada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dengan target penyaluran hingga tiga kali lipat. Adapun penempatan dana tersebut di Bank Mandiri adalah sebesar Rp10 triliun, dengan rencana alokasi penyaluran sebesar Rp 20 triliun untuk segmen UMKM dan Rp 10 triliun pada segmen wholesale.
Regional CEO Bank Mandiri Region I/Sumatera 1, Wono Budi Tjahyono, mengatakan, pihaknya akan menggandeng berbagai komponen masyarakat, termasuk nasabah eksisting, serta memanfaatkan seluruh sumber daya di Bank Mandiri untuk memastikan bahwa dana PEN ini dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.
“Kami akan mengoptimalkan seluruh jaringan mikro dan UKM kami di lapangan untuk menyalurkan dana PEN tersebut kepada debitur yang memang layak dan memiliki usaha yang potensial. Sehingga dapat menggerakkan seluruh sektor usaha agar dampak pandemi COVID-19 tidak berlarut-larut dan ekonomi domestik segera bangkit,” kata Wono pada seremoni penyerahan kredit PEN kepada debitur segmen mikro dan UKM bersama jajaran Bank Mandiri Region I / Sumatera 1 di Medan, Rabu (22/7/2020).
Berdasarkan pipeline tersebut, penyaluran kredit khusus segmen UMKM akan diarahkan ke sektor-sektor produktif antara lain pertanian, perkebunan, jasa dan perdagangan, industri pengolahan, pariwisata serta sektor lain yang memberikan dampak pada ketahanan pangan.
Lebih lanjut Wono menjelaskan, pada segmen wholesale, fokus penyaluran kredit PEN diarahkan antara lain pada sektor perkebunan, pertambangan dan energi, FMCG, kontraktor, BUMN Pupuk, transportasi serta logistik. Adapun Kredit PEN yang telah disalurkan oleh Bank Mandiri Region I / Sumatera 1 sampai dengan pertengahan Juli 2020 sebanyak 1.082 debitur dengan nominal penyaluran Rp 219,04 miliar kepada debitur segmen mikro dan UKM. Sedangkan sampai akhir tahun ditargetkan Kredit PEN yang disalurkan mencapai Rp 1,66 triliun.
“Untuk mempercepat proses penyaluran dan implementasi protokol kesehatan dalam bisnis di era New Normal, kami juga telah memanfaatkan dukungan teknologi informasi (TI) dalam proses bisnis, seperti penggunaan video call untuk membantu proses verifikasi permohonan kredit segmen wholesale dan UKM. Selain itu, kami juga memanfaatkan aplikasi Mandiri Pintar untuk memangkas proses administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif agar persetujuan bisa diperoleh dalam 15 menit,” jelasnya .
Sebagai bentuk mitigasi dalam penyaluran kredit PEN ini, Bank Mandiri juga telah bekerjasama dengan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) untuk memberikan penjaminan atas kredit modal kerja yang disalurkan kepada pelaku UMKM.
Kerjasama tersebut juga merupakan implementasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.71/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah melalui Badan Usaha Penjaminan yang ditunjuk dalam rangka Pelaksanaan Program PEN untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Di samping optimalisasi dana PEN ini, kami juga telah aktif melakukan restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Hingga akhir Juni 2020, Bank Mandiri Region I / Sumatera 1 telah menyetujui restrukturisasi kredit kepada lebih dari 19.591 debitur retail dan wholesale dengan nilai oustanding lebih dari Rp 13,2 triliun,” kata Wono Budi Tjahyono.