Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan perekonomian Indonesia pada kuartal II akan tumbuh minus. Hal diungkapkan di depan para pelaku koperasi nasional dalam acara Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Presiden, Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan, mengendalikan COVID-19 dan ekonomi agar berjalan beriringan bukan pekerjaan yang mudah.
"Kita tahu semuanya keadaan sekarang adalah keadaan yang tidak mudah. Keadaan yang sangat sulit bagaimana mengendalikan COVID dan ekonomi berjalan beriringan bukan yang mudah," kata Jokowi, Kamis (13/7/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menceritakan pandemi virus Corona memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dunia. Beberapa lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, hingga OECD pun memprediksi ekonomi dunia tumbuh negatif
"Tiga bulan lalu saya telepon dengan managing director IMF, dia mengatakan Presiden Jokowi kemungkinan ekonomi global minus 2,5%, kemudian dua bulan lalu saya telepon Bank Dunia beda lagi jawabannya, bahwa pertumbuhan ekonomi dunia tumbuh minus 5%. Dua minggu lalu saya telepon OECD beda lagi pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh minus 6 sampai minus 7,6%," jelasnya.
Kondisi yang tidak mudah itu, dikatakan Jokowi membuat perekonomian nasional jatuh ke zona negatif pada kuartal II. Menurut Jokowi, pertumbuhan yang minus tidak hanya dialami oleh Indonesia, melainkan negara berkembang dan maju di dunia pun sama.
"Gambaran apa yang saya katakan, setiap bulan berubah, posisinya tidak semakin mudah, tapi semakin sulit. Gambaran kesulitannya seperti itu... OECD juga menyatakan coba kita lihat beberapa negara, Prancis akan minus 17%, Inggris minus 15%, Jerman minus 11%, minus AS 9,7%, Jepang minus 8,3%, Malaysia minus 8%. Isinya hanya minus, minus, minus, minus posisinya gede-gede," kata Jokowi.
"Kita Indonesia di kuartal I masih plus, sebelumnya kita plus 5%, kuartal I 2020 plus 2,97%, di kuartal II kita akan jatuh minus, bisa minus 4,3% sampai 5%," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi pun menyaksikan pemberian dana bergulir kepada 20 koperasi yang hadir di komplek Istana. Para koperasi ini akan menerima bantuan pembiayaan mulai dari Rp 2 miliar hingga Rp 50 miliar dengan bunga 3%.(dtf)