Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labura. Uang diduga palsu beredar di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut, Kamis (23/7/2020). Dua lembar uang pecahan Rp 100.000 dibelanjakan seorang pria berjaket gelap dan menggunakan helm. Pria tersebut membeli sebotol minuman ringan dan tiga bungkus rokok di sebuah kedai milik Lamriah Ritonga (47), warga Dusun V, Desa Belongkut, Kecamatan Marbau.
"Kejadiannya sekitar jam 11.10 WIB tadi. Ada laki-laki naik kereta (sepeda motor) Supra. Dia berhenti membeli Fanta dengan uang Rp 100.000, harganya Rp 5.000. Ku kembalikan Rp 95.000. Dia nampak gelisah. Dia bertanya tentang suamiku di mana, anakku berapa. Dia juga bercerita tentang dirinya seorang duda," jelas Lamriah saat dihubungi medanbisnisdaily.com.
Usai membeli minuman ringan, Lamriah menjelaskan bahwa pria berjaket itu ingin menukarkan uang pecahan Rp 100.000 sebanyak tiga lembar. Pria itu mengaku ingin bersedekah kepada anak-anak.
"Dia mau menukarkan uang pecahan Rp 100.000 lagi. Katanya mau bersedekah sama anak-anak. Ku bilang sama dia sebaiknya bersedekah sama anak yatim. Tapi kebetulan tak ada pecahanku kalau sebanyak itu. Kemudian dia membeli roko Sampurna tiga bungkus harganya Rp 75.000 pakai uang Rp 100.000, ku kembalikan Rp 25.000," lanjut Lamriah.
Saat Lamriah ingin belanja rokok untuk dijual kembali, Lamriah memanggil cucunya. Namun Lamriah merasa ada yang janggal. Ia dan cucunya mengamati dua lembar uang pecahan Rp 100.000 tersebut, namun tampak lebih kecil. Yang lebih mengagetkan, tidak terlihat watermark gambar pahlawan saat diterawang.
"Tak nampak gambar pahlawan berkacamata saat diterawang. Makanya aku makin curiga," kata Lamriah.
Sebagaimana diketahui, untuk semua pecahan uang kertas, terdapat watermark berupa gambar pahlawan. Sementara pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.