Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hingga sejauh ini, sudah ada 7 orang dokter umum dan spesialis di Sumatera Utara (Sumut) yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Jumlah ini kemungkinan masih akan terus bertambah, mengingat masih ada dokter yang menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit karena tertular virus corona.
Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sumut, dr Rudi Rahmadsyah Sambas mengatakan, 7 dokter yang meninggal tersebut dua diantaranya merupakan dokter umum. Selebihnya, dokter spesialis seperti anastesi, paru, penyakit dalam, dan bedah.
"Mereka sebagian besar bertugas melayani pasien Covid-19 atau di rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumut. Selain itu, diduga ada juga yang terpapar saat praktik. Mayoritas dokter yang meninggal ini di Medan, kemudian di Asahan dan daerah lainnya," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (23/7/2020).
Rudi menyebutkan, saat ini masih ada dokter baik umum maupun spesialis yang dirawat di rumah sakit karena terdampak Covid-19. Untuk itu dia mengutarakan, agar hal ini perlu menjadi perhatian khususnya pemerintah untuk keselamatan garda depan dalam penanganan pasien virus corona.
"Kami mendesak kepada pemerintah agar jam kerja dokter yang bertugas melayani pasien Covid-19 jangan diporsir," terangnya.
Menurutnya, sistem kerja dokter yang melayani pasien Covid-19 dibuat shift atau bergantian. Misalnya, dokter A pada Senin dan Selasa masuk. Lalu pada Rabu dan Kamis digantikan dengan dokter B sehingga dokter A bisa istirahat. Sedangkan pada Jumat dan Sabtu dokter B istirahat yang digantikan dengan dokter C.
Dia menuturkan, apabila seorang dokter kurang waktu istirahatnya atau kecapean maka sangat rentan terpapar Covid-19. Hal ini terjadi, lantaran imunitas tubuhnya lemah.
"Jangan sampai niat menolong pasien, malah ditolong. Kalau banyak dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19, lantas bagaimana dengan pasien Covid-19? Siapa yang akan menanganinya," pungkasnya.