Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mengawali perdagangan awal pekan, rupiah perkasa di level 14.500/dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah melesat dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu di level 14.610/dolar AS.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, tren penguatan rupiah tidak terlepas dari tekanan di pasar keuangan dimana pelaku pasar memperkirakan bahwa AS akan lebih lama dalam mengejar pemulihan. "Karena jumlah kasus korona di AS terus mengalami kenaikan yang sangat signifikan," katanya, Senin (27/7/2020).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka stabil di level 5.082. Namun sejauh ini IHSG justru mampu mengalami penguatan tipis di bawah level 5.090. Akan tetapi IHSG tetap rawan masuk ke zona merah.
Gunawan mengatakan, ada banyak sentimen negatif yang kembali bertebaran di pekan ini. Ketegangan hubungan NATO dengan Rusia menjadi tambahan daftar sentimen negatif yang berkembang belakangan. Disisi lain, penambahan jumlah kasus corona di tanah air yang sesaat lagi mencapai 100.000 pasien positif dan data PDB nasional serta laporan keuangan emiten di kuartal kedua menambah deretan panjang kabar buruk lainnya.
"Data laporan keuangan emiten di kuartal kedua diperkirakan akan merealisasikan kinerja yang negatif. Demikian halnya dengan rilis data PDB nasional ke depan. Sejumlah sentimen tersebut tentunya akan sangat sulit menmbantu IHSG untuk bergerak di zona positif selama pekan ini," kata Gunawan.