Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komisi B DPRD Sumatra Utara (Sumut) kecewa dengan sikap pemerintah yang tidak tegas menyikapi pencemaran di Kawasan Danau Toba (KDT). Padahal telah banyak jargon dan program yang intinya menjadikan KDT unggul, termasuk dalam hal pariwisata yang ramah lingkungan. Tambah lagi dengan ditetapkannya Geopark Kaldera Toba dalam keanggotaan UNESCO Global Geopark. Tapi anehnya pencemaran terus dibiarkan.
Hal itu dikatakan sejumlah anggota Komisi B DPRD Sumut saat rapat dengar pendapat dengan sejumlah elemen masyarakat di KDT bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, PT RSI dan PT Suri Tani di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (27/7/2020)
"Jadi ini masalah lama. Soal pencemaran ini, apa artinya geopark, kalau ini tidak diatasi. Kami DPRD Sumut akan sampaikan ke pusat, harusnya ini dibahas di paripurna saja," kata Wakil Ketua Komisi B, Zeira Salim Ritonga.
Zeira menambahkan Danau Toba adalah kebanggaan Sumatra Utara dan Indonesia. Jangan karena kepentingan perusahaan masyarakat luas jadi korban.
Hal sama disampaikan Sugianto Makmur. Komisi B, kata Sugianto, akan berpihak dan mendukung masyarakat. Mereka adalah korban dari perusahaan perusahaan yang merusak KDT.
"Tidak sebanding dengan kerusakan yang ditimbulkan. Bukan hanya sisa pakan, yang paling berbahaya adalah kotoran ikan yang dibudidaya. Saya baru dari sana. Masyarakat tidak percaya pariwisata akan bangkit kalau danau tercemar," kata politisi PDIP ini.
Anggota Komisi B lainnya, Tuani Lumban Tobing mengatakan, saat ini air Danau Toba, jangankan bisa diminum untuk dimandikan saja sudah berbahaya. Tuani menagih komitmen pemerintah yang katanya mau menjaga KDT.
Sebelumnya perwakilan masyarakat Ajibata Irwandi Sirait mengatakan, saat ini masyarakat Ajibata sudah kesulitan mendapat air bersih, karena air danau sudah tercemar berat. Bahkan untuk dimandikan saja tidak layak
Community Affairs Senior Manager PT RSI Dian Octavia mengatakan pihaknya konsisten menjaga air Danau Toba. Dikatakan Dian, di bisnis ikan air tawar kebersihan air adalah darah.
"Jadi kami tak mungkin mencemari air danau karena itu darah bisnis kami," kata Dian.