Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Deli Serdang. Ratusan warga bersama Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (AMPK) Sumatra Utara menggeruduk kantor Desa Sei Karang, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Senin sore (27/7/2020).
Ratusan warga yang menggelar aksi demo itu menuntut agar kepala desa (Kades) Sei Karang, Muhammad Nur dicopot dari jabatannya.
Dalam orasinya, Toni Kurniawan mewakili AMPK Sumatra Utara mengatakan, kedatangan ratusan warga Desa Sei Karang ini bentuk kekecewaan terhadap kinerja Kades, Muhammad Nur yang selama masa kepemimpinannya bertindak sesuka hati.
"Bagaimana tidak sesuka hati. Hanya karena tidak sepaham dengan Kades, lantas aparatur desa mulai dari Bendahara, Sekdes, Kaur Pemerintahan dan Kaur Pelayanan dipecat tanpa alasan yang jelas," ucap Toni Kurniawan disela orasinya.
Di samping itu, sebut Toni, dalam penyaluran Dana desa Sei Karang, Kades, Muhammad Nur tidak tepat sasaran.
"Selain memecat sejumlah perangkat desa tanpa alasan jelas, penyaluran BLT diduga dikorupsi untuk memperkaya diri sang Kades. Dengan demikian, kami minta Bupati Deli Serdang untuk mengevaluasi kinerja Muhammad Nur. Bila perlu mencopot dari jabatan sebagai kepala desa," sebutnya.
Camat Galang, Marzuki yang dikonfirmasi mengenai warga melakukan demo di kantor Desa Sei Karang, mengatakan pemecatan terhadap sejumlah perangkat desa dikarenakan kepala desa Muhammad Nur karena sakit.
"Dia (Kades) sakit hati lantaran dilaporkan perangkat desa ke Polresta Deli Serdang, dan Kajari Deli Serdang atas dugaan korupsi dana desa. Dari itu, sejumlah perangkat desa dipecatnya. Sehingga warga datang berdemo minta dicopot jabatan sang kades," ujarnya dihubungi lewat sambungan telepon seluler.
Disinggung soal dugaan korupsi yang dilakukan Kades, Marzuki membantah tudingan tersebut.
"Tidak benar kalau Kades, Muhammad Nur melakukan korupsi. Kita juga pantau penggunaan dana desa," katanya.
Kepala Desa Sei Karang, Muhammad Nur ketika dikonfirmasi melalui sambungan ponsel tidak bersedia mengangkat telepon. Begitu juga lewat pesan yang dilayangkan enggan berikan jawaban alias bungkam.