Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tarutung. Kota Tarutung sebagai ibukota Kabupaten Tapanuli Utara dan wilayah hinterlandnya Siatas Barita dan Sipoholon akan segera keluar dari ancaman krisis air bersih, jika pemerintah pusat segera membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Seperti diketahui, ketersediaan air bersih yang mencukupi untuk penduduk di tiga wilayah berkembang itu telah berada dititik krisis. Seringkali, pihak PDAM Mual Natio Tarutung harus melakukan pemadaman bergilir. Imbasnya, ribuan rumah tangga harus menunggu beberapa hari, agar air tersalur kembali. Masalah klasik muncul diantaranya terjadinya kebocoran di jaringan transmisi, minimnya sumber air baku dan belum terbangunya sistem SPAM.
Jalan untuk keluar dari masalah itupun sudah dimulai, kemarin Senin (27/7/2020) di Tarutung. Dua direktorat dibawah Kementerian PUPR-RI dengan turunannya Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II dari Ditjen Sumber Daya Air dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara dari Ditjen Cipta Karya melakukan finalisasi Detail Engineering Develovment (DED) tentang rencana pemerintah membangun SPAM di daerah itu, bersama Pemkab Taput.
Pada pertemuan ini terungkap, BWSS II ditugasi pemerintah membangun intake, reservoar dan pipa transmisi, sementara BPPW Sumut akan membangun instalasi pengolahan air (IPA) dan jaringan distribusi utama (JDU).
Untuk semua item rancang bangun itu, pada APBN Tahun Anggaran 2021, pemerintah akan menggelontorkan dana sekitar Rp70 miliar, siap dibangun, akan diperuntukkan melayani 10.000 sambungan rumah (SR).
Mendengar paparan dua balai dan konsultan itu, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan; didampingi Sekretaris Daerah Indra Sahat Simaremare, Asisten II Osmar Silalahi dan Direktur PDAM Mual Natio Lamtagon Manalu menyambut baik langkah pemerintah pusat membangun sistem penyediaan air bersih sebagai upaya mengeluarkan daerahnya dari ancaman krisis air bersih.
"Paparan tentang DED ini merupakan titik terang tersedianya air bersih dan akan mencakup kawasan yang lebih luas,” ujar Bupati Taput Nikson Nababan.
Bupati mengutarakan, betapa pentingnya air bersih bagi warganya, hingga pada suatu waktu dirinya pernah berpikir mengalihkan anggaran satu tahun APBD untuk pembangunan air bersih di daerahnya.
"Tetapi hari ini kegelisahan itu sudah terjawab,"ungkap Nikson Nababan, seraya menegaskan, saat Kementrian PUPR akan membangun SPAM di Taput, pihaknya siap memfasilitasi.
Hadir dalam finalisasi DED ini Kepala BWSS II Maman Nopriyaman, Kasi Perencanaan Mayjen Telaumbanua, Kasi Pelaksana Herbert Sihite, PPK Pisik Hastiono. Kasi Perencanaan BPPWSU Marlina R. Sihombing, PPK Pisik Hizkia Pasaribu beserta konsultan perencana.
Sementara Direktur PDAM Mual Natio Lamtagon Manalu kepada Medanbisnisdaily.com, menjelaskan, rencana pembangunan SPAM di Taput akan memanfaatkan sumber air baku dari Aek Butar, yang memiliki debit air 100 liter/detik. Letaknya di Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon, atau sekitar 15 kilometer dari Kota Tarutung.
"Pembangunanya direncanakan dilakukan pada tahun 2021. Ada sekitar Rp70 miliar rupiah dana yang disiapkan pusat, yang akan ditangani oleh dua balai itu. Itu akumulasi terhadap keseluruham rencana pembangunan mengarah tersedianya SPAM, soal besaran dana untuk setiap item belum dirinci," ujarnya.