Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) akan menindaklanjuti adanya 50 Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena terlantar. BP2MI akan berupaya menghubungi para TKW tersebut dan memastikan kondisi mereka.
"Kami juga akan berupaya mencari nomor HP yang bisa dihubungi dari PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang ada di video tersebut. Ini penting agar kami bisa menghubungi langsung, mengetahui kondisi terakhir mereka, menanyakan masalahnya. Dan dari situlah kita bisa mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat," ucap Kepala BP2MI Benny Rhamdani, saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).
BP2MI telah berkoordinasi dengan KBRI Riyadh terkait masalah 50 TKW tersebut. Menurut BP2MI, KBRI sudah mengetahui keberadaan dari 50 TKW tersebut.
"Info dari Pak Sa'dun Atnaker KBRI Riyadh, bahwa info sudah masuk. Benar bahwa mereka benar minta pulang. Tapi, kan Saudi belum buka penerbangan reguler, Syarikah nunggu harga tiket normal tersebut. Dan, posisi PMI di mess Syarikah," ucap katanya.
Benny menyampaikan, negara akan hadir bagi 50 TKW yang mengaku terlantar tersebut. Benny memastikan para TKW itu akan mendapatkan perlindungan dari negara.
"Setiap PMI berhak mendapatkan perlindungan negara," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 50 TKW dari berbagai provinsi di Indonesia terlantar dan kehabisan bekal di penampungan di Arab Saudi selama berbulan-bulan. Mereka membuat surat hingga video untuk Presiden Joko Widodo, berharap bisa dipulangkan.
"Yang terhormat Presiden Indonesia, bapak Joko Widodo. Saya Dian Marliah asal Cianjur. saya dengan teman-teman (TKW) di sini sudah habis kontrak, sampai sekarang kita belum dipulangkan. Kita sudah lima bulan di sini, tanpa ada kepastian kita akan dipulangkan ke Indonesia," ucap Dian dalam video yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo tersebut.(dtc)