Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesu, menyampaikan ucapan selamat kepada umat Muslim di seluruh dunia atas hari raya Idul Adha.
Dia juga memuji Kerajaan Arab Saudi atas langkah-langkah yang telah diambil untuk sebisa mungkin memastikan keamanan para jemaah haji tahun ini.
Seperti diberitakan kantor berita pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), Jumat (31/7/2020), pemimpin badan kesehatan PBB tersebut memuji langkah-langkah yang diambil oleh Kerajaan terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini di tengah pandemi virus Corona.
Dilaporkan SPA, Tedros menekankan bahwa apa yang dilakukan pemerintah Saudi tersebut adalah contoh sempurna dari apa yang bisa dilakukan negara-negara untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru, dan hidup berdampingan dengan virus Corona serta melindungi kehidupan orang-orang.
Sebelumnya pada hari Rabu (29/7) waktu setempat, para jemaah haji memulai ibadah haji tahunan, yang secara dramatis dikurangi tahun ini karena tuan rumah Arab Saudi berusaha untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Ibadah haji, satu dari lima rukun Islam ini biasanya merupakan salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia. Tetapi tahun ini hanya sekitar 10.000 orang yang sudah tinggal di kerajaan Saudi yang berpartisipasi dalam ritual haji 2020 ini, hanya sebagian kecil dari 2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia yang hadir tahun lalu.
"Tidak ada kekhawatiran terkait keamanan dalam ibadah haji ini, tetapi (perampingan) adalah untuk melindungi para jemaah dari bahaya pandemi," kata Khalid bin Qarar Al-Harbi, direktur keamanan publik Arab Saudi seperti dilansir kantor berita AFP.
Para jemaah diminta untuk memakai masker dan menjaga jarak sosial selama serangkaian ritual keagamaan yang diselesaikan selama lima hari di kota suci Mekah dan sekitarnya di Arab Saudi barat.
Mereka yang dipilih untuk ambil bagian dalam haji ini, dikenakan pemeriksaan suhu dan ditempatkan di karantina ketika mereka mulai berdatangan ke ke Mekah pada akhir pekan.
Media pemerintah menunjukkan petugas kesehatan membersihkan bagasi mereka, dan beberapa jemaah melaporkan diberi gelang elektronik untuk memungkinkan pihak berwenang memantau keberadaan mereka.
Menurut dokumen program pelayanan haji, para jemaah diberi perlengkapan yang rumit yang mencakup kerikil yang disterilkan untuk ritual rajam, disinfektan, masker, sajadah dan ihram, pakaian putih yang dikenakan oleh para jemaah haji.
Pers asing dilarang dari haji tahun ini, biasanya merupakan acara media global yang besar, karena pemerintah memperketat akses ke Mekah.
Pihak berwenang Saudi awalnya mengatakan hanya sekitar 1.000 jemaah yang tinggal di kerajaan itu akan diizinkan untuk haji. Namun, laporan media lokal mengatakan sebanyak 10.000 jemaah diizinkan untuk ikut serta.
Menurut pihak berwenang, sekitar 70 persen jemaah haji adalah orang asing yang tinggal di kerajaan itu, sementara sisanya adalah warga negara Saudi. Semua jamaah diharuskan untuk dites Corona sebelum tiba di Mekah dan juga harus dikarantina setelah naik haji karena jumlah kasus di kerajaan itu mendekati 270.000 kasus - salah satu wabah terbesar di Timur Tengah.(dtc)