Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Beberapa hari lalu loyalis atau pendukung Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution menyatakan ada permintaan dari orang dekat Istana kepada Akhyar Nasution agar mundur dari kontestasi Pilkada Medan 2020. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menepis tudingan tersebut. Ketua DPP PDIP ini memastikan Istana tidak akan ikut campur dalam pencalonan menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution.
"Gak yakin lah saya, gak mungkin, DPP yang memutuskan, bukan istana. Tak yakin saya istana, sangat tidak yakin saya istana, gak ada. Saya memastikan itu gak ada," ujar Yasonna, Kamis (31/7/2020) malam.
Yasonna menegaskan partainya memiliki mekanisme dan aturan organisasi. "Kalau partai sudah memutuskan yang kita dukung X, dan dia melawan keputusan itu, partai akan melakukan keputusan organisatoris, itu ke mana-mana. Itu standart, PDIP punya aturan yang jelas tentang disiplin organisasi," terangnya.
Mengenai keputusan Akhyar Nasution yang berpindah ke Partai Demokrat, kata dia, PDIP memungkinkan untuk melakukan pemecatan. "Pemecatan dimungkinkan, rapat DPD PDIP Sumut mengusulkan. Saya mendapat informasi, kalau partai kami memutuskan dengan melawan, pasti gak ada, kita punya disiplin yang keras untuk itu," pungkasnya.
BACA JUGA: Perwakilan Istana Dikabarkan Temui Akhyar Minta Mundur dari Pencalonan, Dijanjikan Pekerjaan Lain
Seperti diberitakan, ternyata awal Januari 2020, perwakilan Istana menemui Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, di Rumah Dinas Wali Kota Medan, Jalan Sudirman, Medan. Pada kesempatan itu, orang dekat Istana meminta Akhyar Nasution untuk tidak maju sebagai calon Wali Kota Medan di Pilkada Serentak 2020.
"Akhyar pernah ditemui orang dekat Istana awal Januari. Di minta untuk mundur, pertemuan di rumah dinas," ujar Ketua Relawan JAMU (Jadikan Akhyar Medan Satu), Ade Dermawan, di Medan, Rabu (29/7/2020).
Sebagai kompensasi mundur dari pencalonan, kata Ade, Akhyar Nasution ditawari sebuah pekerjaan lain. "Karena ini perjuangan, baliau (Akhyar) menolak permintaan tersebut," bebernya.