Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Brasilia. Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, kembali menyebut bahwa nyaris semua orang akan terinfeksi virus Corona (COVID-19). Bolsonaro mendorong warga Brasil untuk 'menghadapinya' dan menegaskan tidak ada yang perlu ditakutkan usai dirinya sembuh dari Corona.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (1/8/2020), Bolsonaro yang baru saja kembali beraktivitas usai dikarantina selama tiga pekan ini, menjadikan dirinya sendiri sebagai contoh. Bolsonaro dinyatakan positif virus Corona pada 7 Juli lalu dan baru dinyatakan sembuh sekitar tiga pekan kemudian.
"Saya berada di kelompok berisiko tinggi," ucap Bolsonaro yang berusia 65 tahun ini, kepada wartawan saat mengunjungi kota Rio Grande do Sul.
"Saya tahu saya akan terkena (virus Corona) suatu hari, karena saya berpikir bahwa sangat disayangkan bahwa nyaris semua orang di sini akan terkena pada akhirnya. Apa yang Anda takutkan? Hadapilah," tegasnya.
"Saya menyesali adanya kematian. Tapi orang-orang meninggal setiap hari, akibat banyak hal. Itulah kehidupan," imbuh Bolsonaro.
Bolsonaro menghadapi kritikan atas caranya menangani pandemi Corona yang masih sangat merajalela di Brasil. Bolsonaro sebelumnya menyebut virus Corona sebagai 'flu ringan' dan mengecam langkah lockdown, anjuran tetap di rumah, serta aturan social distancing yang diterapkan di beberapa wilayah Brasil.
Sebelum positif Corona, Bolsonaro selalu berjabat tangan dan memeluk para pendukungnya. Dia bahkan menemui kerumunan pendukungnya tanpa masker.
Setelah dinyatakan positif Corona pada 7 Juli lalu, Bolsonaro harus menjalani karantina selama tiga pekan di istana kepresidenan di Brasilia. Dia menghadiri acara publik pertamanya pada Kamis (30/7) waktu setempat setelah dinyatakan negatif Corona. Dalam acara itu, Bolsonaro menyapa kerumunan pendukungnya di wilayah Piaui, dengan mencopot maskernya.
Pada hari yang sama, kantor kepresidenan Brasil mengumumkan istrinya dinyatakan positif Corona. Bolsonaro sendiri mengakui dirinya merasa sedikit tidak enak badan dan meminum obat antibiotik karena mengalami infeksi yang disebutnya 'paru-paru berjamur' yang disebabkan oleh ketidakaktifan dirinya selama karantina.
Brasil sejauh ini mencatat lebih dari 2,6 juta kasus Corona, dengan lebih dari 92 ribu kematian. Dengan angka ini, Brasil masih menempati posisi kedua sebagai negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat (AS).(dtc)