Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,10% pada Juli 2020. Deflasi terjadi karena penurunan beberapa komoditas pangan seperti bawang merah hingga daging ayam ras.
"Kalau kita lihat deflasi cukup dalam karena penurunan beberapa komoditas bahan pangan, bawang merah, bawang putih," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (3/8/2020).
Lebih lanjut, Suhariyanto memaparkan, dari 11 kelompok pengeluaran, ada tiga kelompok yang mengalami deflasi pada Juli kemarin, yaitu makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,73%.
"Kemudian perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang deflasi 0,01%, dan satu lagi kelompok transportasi deflasi 0,17%," tuturnya.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi 0,73% memberikan sumbangan deflasi 0,19%. pada kelompok ini, komoditas yang harganya turun adalah bawang merah dengan sumbangan ke deflasi 0,11%, daging ayam ras dengan andil 0,04%, bawang putih dengan andil 0,03%.
"Dan ada beberapa komoditas seperti beras, cabai rawit, dan gula pasir yang masing-masing andilnya ke deflasi 0,01%," tuturnya.
Jika dilihat dari komponennya, ada yang mengalami deflasi paling dalam sebesar 1,19% dan andilnya 0,20% yaitu bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, dan beras. Sedangkan yang meningkat hanya telur ayam.
"Kemudian harga yang diatur pemerintah juga deflasi 0,07% dan sumbangannya ke deflasi 0,01%. Yang alami kenaikan adalah rokok putih, tarif angkutan antar kota, tarif kendaraan roda empat online, sebaliknya tarif angkutan udara itu alami deflasi dan memberikan andil 0,05%," tambahnya.
"Inflasi inti di Juli 2020 0,16% dan bisa dilihat pergerakannya, bulanannya di Juli ini meningkat sedikit ke posisi yang mendekati di April, jadi lebih bagus di Juni 2020 yang hanya 0,02% tetapi kalau kita lihat tahunan inflasi intinya menunjukkan tren menurun," lanjutnya.(dtf)