Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 5.497 peserta mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU). Mereka akan bertarung merebut 1.850 kursi untuk 30 program studi. Pelaksanaan ujian dimulai Senin, 3 Agustus sampai Kamis, 6 Agustus 2020 mendatang.
Ujian kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena ujian berlangsung secara daring. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19. Demikian dikatakan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd saat temu pers di Kampus UINSU Jalan Williem Iskandar, Medan, Senin (3/8/2020).
"Ada 5 jalur penerimaan mahasiswa baru di UINSU. Salah satunya jalur UM-PTKIN. Ini khusus untuk 30 program studi keagamaan," kata Syafaruddin.
Empat jalur lainnya sambung Syafaruddin, jalur SNMPTN, SPAN PTKIN, UTBK SBMPTN dan UM Mandiri. Dari kelima jalur, total kuota mahasiswa baru di UINSU untuk tahun 2020 adalah 6.500 orang.
Dijelaskan Syafaruddin, setiap hari ujian berlangsung 3 sesi. Adapun materi ujian adalah kemampuan dasar dan kemampuan bidang. Sedangkan untuk pengawasan ujian, UINSU menurunkan 276 pengawas yang memantau peserta melalui koneksi web.
"Jadi meski berlangsung di tempat masing-masing, peserta tetap terpantau. Pemantauan itu bisa mencakup radius 3 meter di sekitar tempat peserta ujian," jelas Syafaruddin. Sedangkan untuk pengumuman akan disiarkan di laman https //um-ptkin.ac.id pada 24 Agustus mendatang.
Terkait teknis pelaksanaan Koordinator Bidang IT Muhammad Ikhsan menambahkan, sebelum pelaksanaan ujian, sebelumnya sudah dua kali dilakukan simulasi. Meski berlangsung di tempat masing-masing, potensi kecurangan atau hambatan teknis lainnya, kecenderungannya sangat kecil.
"Misalnya kalau saat berlangsung ujian, tiba-tiba ada gangguan jaringan atau perangkat tiba-tiba mati, kalau durasinya tak lama, kuota waktu ujiannya tidak berkurang. Kalaupun lama atau tidak bisa hidup lagi, ada mekanisme sendiri untuk reschedule. Selain itu sistem yang terinstal sudah diatur sedemikian rupa. Peserta dipastikan tidak bisa membuka aplikasi lain pada saat ujian berlangsung. Ini adalah terobosan baru dan pertama kali dilakukan," jelas Ikhsan.
Mendampingi Syafaruddin di konferensi pers itu antara lain, Kepala Biro AAKK Dr. H. Dur Brutu, M.Ag. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data Dr. Muhammad Ridwan, MA. Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Yusman, SE. Kasubbag Humas dan Informasi Yunni Salma, S.Ag, MM dan Kasubbag Administrasi Akademik Muammar Nasution, ST dan Bidang IT
Muhammad Ikhsan, S.Kom, M.Kom