Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Kekerasan merupakan tindakan tidak menyenangkan yang bisa mempengaruhi psikis maupun kejiwaan atau melibat fisik yang dilakukan pihak kepada pihak lainnya. Kekerasan terhadap perempuan bukan lagi hal mengerikan yang terjadi saat ini. Sudah berabad lamanya perempuan mengalami tindak kekerasan, baik melalui perkataan ataupun penderitaan fisik yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Kekerasan perempuan merupakan realitas global yang tidak dapat dipungkiri sepanjang sejarah peradaban manusia.
Sampai saat ini kekerasan terhadap perempuan masih banyak terjadi di masyarakat, baik dalam ranah publik maupun ranah domestik. Hingga sekarang kaum perempuan menjadi objek penindasan dari kaum laki-laki.
Sterotipe dan budaya membuat perempuan menjadi kaum yang terpinggirkan, serta budaya patriarkhi membuat paham atas ketidakadilan gender dan membuat masyarakat melakukan tindak kekerasan terhadap perempuan, baik secara fisik, emosional dan seksual.
Catatan tahunan 2020 Komnas Perempuan mencatat ada 431.471 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani sepanjang tahun 2019. Jumlah ini naik 6% dari tahun sebelumnya (406.178 kasus).
Dalam kurun waktu 12 tahun, kekerasan perempuan meningkat 792% (hampir 800%). Artinya, kekerasan terhadap perempuan di Indonesia salam 12 tahun meningkat hampir 8 kali lipat. Maka dapat diartikan bahwa dalam situasi sebenarnya, kondisi perempuan Indonesia jauh mengalami kehidupan yang tidak aman.
Pandemi Covid-19 membawa dampak di segala kehidupan, termasuk pada perempuan yang menjadi salah satu kelompok rentan yang terdampak. Pandemi Covid-19 beresiko menyebabkan kasus kekerasan berbasis gender meningkat, salah satunya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hal ini disebabkan akibat sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan menerapkan kebijakan kerja di rumah dan belajar di rumah yang membuat beban domestik bertambah, mulai dari mengurus rumah, menyiapkan makanan untuk keluarga, menjadi pendamping anak saat belajar di rumah hingga memastikan kesehatan keluarga.
Begitu pula dengan perempuan yang bekerja di luar rumah, mereka juga harus mengerjakan tugas yang menumpuk, ditambah lagi melakukan pekerjaan rumah tangga yang itu sering sekali diberikan kepada perempuan. Maka hal tersebut menjadi beban ganda yang harus dirasakan kaum perempuan dalam rumah tangga. Apabila ia tidak mampu menjalankan fungsi domestiknya maka perempuan rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
KDRT meningkat disebabkan karena faktor ekonomi yang mempengaruhi keluarga. Karena sudah tidak bekerja dan harus di rumah, pemasukan berkurang ditambah dengan keluarga cepat emosian, maka rentan terjadilah kekerasan dalam rumah tangga yang dialami kaum perempuan.
Maka dibutuhkan kesadaran dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun media dalam menghadapi tantangan di situasi pandemi ini, khususnya mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan. Kerja sama dari seluruh masyarakat dan perlunya peran dari lembaga/institusi penyedia layanan dalam upaya perlindungan perempuan yang membuat perempuan akan merasa aman, terlindungi dan membuat posisi perempuan lebih kuat. Serta perlunya maningkatkan pendidikan dan pengetahuan serta mengubah pola pikir masyarakatnya.
====
Penulis Mahasiswi Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sumatera Utara/Peserta KKN-DR Kelompok 85.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]