Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi nasional, mata uang rupiah diperdagangkan menguat di level 14.530/dolar Amerika Serikat (AS). Namun kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru sebaliknya. Setelah sempat menguat di level 5.084,41 di sesi pembukaan, IHSG selanjutnya justru berbalik arah dengan diperdagangkan turun di level 5.060-an.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pada hari ini, pelaku pasar tengah berdebar-debar menanti rilis data pertumbuhan ekonomi. "Tapi kekhawatiran tersebut sedikit terobati dengan munculnya kabar bahwa Cina dan AS akan kembali berunding dengan mengevaluasi kesepakatan dagang tahap pertama yang akan berlangsung pada 15 Agustus mendatang," katanya, Rabu (5/8/2020).
Namun jika hasil dari pertemuan tersebut justru memunculkan ketegangan baru antara AS-Cina, maka kondisi pasar keuangan akan kembali berpeluang masuk ke teritori merah. Meskipun bisa saja pasar kembali tidak begitu merisaukan pertemuan tersebut, jika nantinya rilis data ekonomi menunjukkan adanya pemulihan.
Untuk hari ini, kata Gunawan, fokus pelaku pasar akan tertuju pada rilis PDB terlebih dulu. "Pelaku pasar harus bersiap dengan kejutan-kejutan yang sifatnya tak terduga. Sekalipun realisasi pertumbuhan ekonomi negatif sudah diperkirakan jauh hari sebelumnya," katanya.