Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pada semester I tahun 2020, penyerapan APBN di Sumatra Utara tahun anggaran 2020, baru mencapai Rp 26,24 triliun atau 46,38% persen dari total pagu Rp 56,58 triliun.
Penyerapan APBN itu berupa belanja negara, yang meliputi realisasi Belanja Pemerintah Pusat dan realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Masih hanya 46,38% anggaran belanja yang terserap, adalah karena terdampak wabah covid-19.
Hal itu dikatakan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumut, Tiarta Sebayang, kepada wartawan di Medan, Rabu (05/08/2020).
Tiarta mengatakan realisasi belanja Pemerintah Pusat semester I tahun 2020, turun sebesar 13,82% dari periode yang sama tahun 2019.
Menurunnya kinerja realisasi belanja Pemerintah Pusat itu, diantaranya dipicu penurunan kinerja realisasi belanja pegawai sebesar Rp 6,51 miliar atau -0,16% (yoy), belanja barang Rp 969,18 miliar atau -28,93% (yoy), dan belanja modal Rp251,14 miliar atau -18,05% (yoy).
Namun hanya realisasi belanja bantuan sosial (bansos) yang mengalami kenaikan sebesar Rp 1,96 miliar atau 21,56% (yoy). Kenaikan realisasi belanja bansos sebagai upaya pemerintah untuk melaksanakan program-program jaring pengaman sosial (social safety net).
Peningkatan kinerja realisasi belanja tersebut, kata Tiarta, mencerminkan komitmen Pemerintah untuk melakukan percepatan belanja produktif serta peningkatan pelayanan, termasuk melindungi masyarakat miskin dan rentan.
Dengan adanya kebijakan untuk melakukan efisiensi dan refocusing/realokasi anggaran yang kegiatannya dipergunakan/ dialihkan untuk penanggulangan Covid-19, ujar Tiarta lebih lanjut, Satker K/L perlu melakukan penyesuaian kembali penganggarannya dengan melakukan revisi anggaran.
Sampai dengan semester I, pagu terkait belanja dalam rangka penanganan pandemi covid-19 adalah Rp 97,10 miliar dengan realisasi sebesar Rp 4,37 miliar atau 4,5%.
"Revisi anggaran yang diajukan umumnya untuk pembelian masker, hand sanitizer, thermo gun, suplemen, desinfektan dan APD lainnya," sebutnya.
Sementara untuk kinerja TKDD semester I tahun 2020, terealisasi sebesar Rp18,60 triliun atau 51,94% dari total pagu Rp 35,82 triliun. Realisasi itu secara persentase mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang terealisasi Rp 22,14 triliun atau 51,03% dari total pagu Rp 43,38 triliun. Ditambahkan Tiarta, ntuk realisasi transfer Ke daerah yang meliputi Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Insentif Daerah (DID), Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik), dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK Non Fisik) sebesar Rp 16,67 triliun atau 53,22% dari pagu Rp 31,33 triliun.
Sedangkan realisasi Dana Desa adalah sebesar Rp 1,93 triliun atau 42,98% dari pagu Rp 4,49 triliun.