Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemuda asal Humbang Hasundutan (Humbahas) mengkritik Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor terkait klaim capaian pembangunan di kabupaten ini. Dikatakan Dosmar keberhasilan pembangunan di Humbahas sudah mencapai 80%. Hal itu dikatakannya saat perayaan ulang tahun ke-17 Kabupaten Humbahas belum lama ini.
"Capaian pembangunan yang disebut di atas 80 persen itu harus dipertanyakan. Mestinya dijelaskan berdasarkan data," kata Mantan Komisaris Daerah Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sumatra Utara, Suparno Mahulae kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (7/8/2020)
Sejauh ini, kata pemuda asal Pakkat ini, Pemkab Humbahas telah memberikan bibit kopi 1.210.000 batang, bibit bawang merah 33 ton, bibit jagung 511,1 ton, bibit bawang putih 135 ton, bibit kentang 20 ton, bibit padi 417,48 ton, bibit jeruk 14.800 batang, bibit durian 10.000 batang, bibit jengkol 2.000 batang dan bantuan bibit lainnya yang mendukung sektor pertanian.
Pemkab Humbahas juga telah memberikan bantuan kerbau sebanyak 454 ekor, sapi 111 ekor, babi 160 ekor, kambing 30 ekor, itik 2.900 ekor, ayam 6.000 ekor, kelinci 180 ekor, domba 20 ekor termasuk 3 ekor sapi belgian blue dari Kementerian Pertanian.
Harusnya bupati menjelaskan hasil dari bibit yang dibagikan kepada kelompok tani itu. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Jadi ada standard keberhasilan yang hendak dicapai. Contoh dengan bibit bawang putih 135 ton maka akan bisa menghasilkan bawang putih 1.400 ton. Tapi yang masih tercapai 700 ton. Jadi berdasarkan data tersebut kita sudah mencapai keberhasilan 50 persen. Sehingga capaian itu memang terukur," jelasnya.
Hal sama dikatakan Clinton Sibarani. Pemuda asal Parlilitan ini juga mengkritik klaim keberhasilan Humbahas.
"Sepengetahuan saya ada beberapa ternak kerbau yang mati. Dari 111 ekor kerbau yang disalurkan sudah berapa yang mati. Itu juga harus dijelaskan oleh bapak bupati. Apalagi kemarin Pak Gubernur menjanjikan 5.000 ekor kerbau. Kalau nanti 50 persen mati berarti program ini termasuk gagal juga. Lantas dimana kehebatan kita dan keunggulan mentalitas kita,” tegas Clinton
Juliaster Marbun pemuda asal Parlilitan lainnya juga mempertanyakan hal serupa. Dikatakannya, saat ini sudah memasuki bulan ketiga setelah bibit bawang dibagikan. Tapi sampai saat ini belum terlihat secara rinci hasil panen bawang itu tadi, termasuk hasil dari program penanaman jagung.
"Sebagai putra asal Humbahas kami menantang bupati menjelaskan secara rinci lewat data tentang capaian keberhasilan 80 persen visi Humbahas Hebat. Kami memandang klaim pencapaian tersebut hanya untuk meyakinkan Kementerian Pertanian dalam memuluskan program food estate. Sementara program food estate sudah banyak mengalami kegagalan di beberapa daerah di masa lampau," kata Juliaster.
Mengenai refocusing anggaran untuk pembelian bibit bawang merah dan bawang putih ketiga pemuda asal Humbahas ini juga mengaku kecewa. Harusnya Pemkab Humbahas melakukan pembibitan sendiri.
"Kalau pembibitan sendiri, maka anggaran sebesar Rp 1,9 miliar dan Rp 4,6 miliar yang dianggarkan dari refocusing dampak covid-19 itu bisa kembali kepada rakyat. Sehingga roda perekonomian masyarakat dapat mensejahterahkan para petani," tutup Parno.