Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung lagi soal prediksi krisis pangan dunia di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) dari Food Agriculture Organization (FAO). Untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan itu, Jokowi meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memimpin pembangunan lumbung pangan nasional (food estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Karena itu saya telah menugaskan Bapak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan untuk memperjuangkan cadangan strategis pangan nasional yg segera akan kita bangun di Kalimantan Tengah," kata Jokowi di Kongres Luar Biasa Partai Gerindra yang disiarkan virtual, Sabtu (8/8/2020).
Menurut Jokowi, dengan lumbung pangan tersebut Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
"Sehingga kita mampu memproduksi sendiri apa yg menjadi kebutuhan pangan kita. Memperkuat ketahanan nasional kita khususnya di bidang pangan. Saya memiliki keyakinan bahwa kita memiliki modal dasar yang sangat kuat untuk berdikari, berdiri di atas kaki kita sendiri," terang Jokowi.
Melihat jumlah penduduk Indonesia yang besar, maka ia mengatakan pemerintah perlu meningkatkan produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat besar.
"Jumlah penduduk kita 267 juta adalah kekuatan besar kita. Ini adalah pasar yang sangat besar bagi produk2 yg kita buat sendiri. Kita juga memiliki penduduk dengan usia produktif yang sangat besar, yang juga menjadi kekuatan produktif negara kita. Saatnya kita melihat apa saja yang menjadi kekuatan kita untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan itu," tutur dia.
Sebagai informasi, lumbung pangan itu akan dibangun di atas lahan seluas 148 ribu hektare (Ha) yang terletak di 2 kabupaten yakni Kapuas dan Pulau Pisang.
Secara rinci, dari 28.321 Ha, seluas 8.747 Ha berada di kawasan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG), dan 19.574 Ha di luar kawasan eks PLG. Dari luasan itu, 19.103 Ha sudah memiliki irigasi yang baik, sedangkan 9.218 Ha perlu perbaikan irigasi.
Sementara, sisanya akan digarap pada tahun 2022. Dalam kesempatan yang sama, Basuki mengatakan untuk peningkatan irigasi, dikerjakan secara bertahap mulai dari tahun 2020 - 2022 dengan rincian 2020 seluas 1.210 Ha senilai Rp 73 miliar, pada 2021 seluas 33.335 Ha senilai Rp 484,3 miliar, dan tahun 2022 seluas 22.655 Ha senilai Rp 497,2 miliar.(dtf)