Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Setelah lama berdiam diri, Gunung Api Sinabung kembali erupsi, Sabtu (8/8/2020) pukul 01.58 WIB dini hari, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 m diatas puncak. Namun tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo masih tetap tinggi.
Pantauan medanbisnisdaily.com, walau terpapar debu vulkanik, aktivitas wisata di Kota Berastagi terlihat masih cukup ramai. Meskipun tidak seramai pekan lalu. Tetapi tingkat kunjungan masih ramai.
"Wisatawan yang berkunjung hari ini memang tidak sebanyak liburan akhir pekan lalu, tetapi masih ramai. Mungkin ada dampak pemberitaan di media ataupun medsos. Kan banyak juga wisatawan yang kurang suka debu. Meskipun tidak sedikit juga yang suka menikmati pemandangan pasca erupsi", ujar pedagang kawasan Pasar Buah Berastagi, Novi kepada medanbisnisdaily.com.
Di sisi lain, General Manager Hotel Internasional Sibayak (HIS) saat dikonfirmasi medanbisnisdaily.com mengatakan, sejauh ini tidak ada pengaruh erupsi Sinabung terhadap tingkat okupansi Hotel. Hanya saja, banyak tamu yang terkejut melihat paparan debu vulkanik di sejumlah titik.
"Tingkat okupansi hotel kita mencapai 80% sampai besok (minggu, red). Tidak ada pembatalan oleh tamu yang sudah booking. Namun begitu kita juga tetap menghimbau kepada tamu agar tetap mematuhi himbauan dari pemerintah terkait erupsi Gunung Api Sinabung dan COVID-19,"ujar Dedi
BACA JUGA: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Tanaman Pertanian Terpapar Abu Vulkanik
Sementara itu menurut asumsi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Karo, Munarta Ginting yang diutarakannya kepada medanbisnisdaily.com melalui telepon selularnya. Erupsi yang hanya mengeluarkan abu vulkanik. Dapat saja menjadi satu daya tarik pariwisata Karo di tahun 2020 ini di tengah pandemi COVID-19
Hanya, ungkap Munarta lebih jauh, bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata (DTW) di Karo. Terkhusus yang berhasrat untuk melihat dan mengunjungi lokasi tebaran abu vulkanik ataupun spot foto gunung, tentunya harus mengikuti protokol COVID-19 serta menjauhi kawasan zona merah Sinabung.
"Dari sudut pandang nilai jual pariwisata vulkanologi hanya di Karo ada gunung yang erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik akhir ini. Jadi jika sikapi dengan positif, tidak tertutup kemungkinan erupsi ini memiliki nilai eksotis di mata turis baik lokal Sumut ataupun lainnya", papar Munarta.