Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Semarang - Kepolisian mengejar otak penyerangan acara doa bersama menjelang pernikahan anak Habib Umar Assegaf di Solo. Polda Jawa Tengah dibantu oleh Mabes Polri untuk mengungkap kasus ini.
"Kita akan terus mengejar siapa di belakang ini," kata Kabid humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar F Sutisna kepada wartawan di Mapolda Jateng, Selasa (11/8/2020).
Polda Jateng telah mengamankan tiga orang diduga pelaku. Dua orang di antaranya sudah ditetapkan menjadi tersangka.
"Kita dari Polda Jawa Tengah didukung dari Mabes Polri, Bareskrim sudah mengambil langkah-langkah hukum dan kita tidak pandang bulu terhadap siapapun yang melakukan. Ini sudah premanisme menurut kita," lanjutnya.
Aksi penyerangan terjadi pada Sabtu (8/8) di depan kediaman almarhum Assegaf bin Jufri, Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo. Tiga orang mengalami luka dalam peristiwa tersebut, termasuk salah seorang di antaranya yakni Habib Umar Assegaf. Iskandar menjelaskan ada lebih dari 10 orang yang melakukan pengeroyokan.
"Nama-namanya sudah ada, yang jelas yang melakukan pengeroyokan lebih dari 10 orang. Dua sudah tersangka," imbuh Iskandar.
Ia juga menyebut sudah memberikan batas waktu agar pelaku lainnya menyerahkan diri sampai hari Rabu (12/8) besok.
"Polda Jawa Tengah sudah mengimbau dalam waktu 1 kali 24 jam (pelaku lain) segera menyerahkan diri baik-baik," tegasnya. dtc