Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisniadaily.com-Medan. Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatra Utara, kembali erupsi pada Sabtu (08/08/2020) dan Senin (10/08/2020) kemarin dan menyemburkan debu.
Erupsi mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat atau ISPA dan rusaknya lahan pertanian dan tanaman petani, terutama di 4 kecamatan, yaitu Merdeka, Dolat Jaya, Namantramen dan Berastagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis, mewakili Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, telah meninjau dampak erupsi.
Ia mengatakan Pemprov Sumut, Pemkab Karo, Kepolisian dan TNI setempat bersama pihak terkiat, telah melakukan langkah penanganan darurat dampak erupsi Sinabung.
"Kita semalam kirim 20.000 masker. Hari ini kita kirim 50.000 dan besok kita kirim 100.000 lagi. Cukuplah 170.000 masker ditambah yang dari sana," ujar Riadil menjawab wartawan di Medan, Rabu (12/08/2020).
Selain itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut, Dahler Lubis, sebut Riadil, juga telah mengirim 10 unit blower (alat pengipas) untuk membersihkan debu yang menutupi tanaman pertanian petani.
"Jadi kemarin itu petani manual, jadi daun itu dikipas-kipas. Jadi kita minta semalam sore 10 unit dikerahkan blower untuk mengipas debu, kalau nggak mati gagal panen. Yang lain nanti dibantu blower yang lain," sebutnya.
Disebutkannya ada seluas 1.483 Ha lahan pertanian masyarakat, di luar radius 5 km dari Gunung Sinabung, yang rusak karena debu letusan Gunung Sinabung. Dari jumlah itu, sekitar 30% sampai 40% dalam kondisi rusak berat.
"Sisanya masih bisa sisanya ditangani. Kemarin saya bawa Kadis Pertanian Pak Dahler. Di lahan cabai merah, cabai merah hampir mati semua dan kopi masih bertahan. Jadi mereka butuh blower dan berharap hujan," ujarnya.
Selain itu, telah dikirimkan 1 unit mobil tangki air untuk menyiram debu. "Saat ini ada 7 mobil tangki air. Kita minta dari perusahaan-perusahaan swasta kan banyak mobil tangki air disana. Jadi mobil untuk penyiram cukup," kata Riadil.
Lebih lanjut dikatakan Riadil, telah disiapkan tempat evakuasi bagi warga terdampak erupsi di eks pengungsi Ndogum Sirogan1-5 bilamana terjadi erupsi lagi. Tempat evakuasi itu cukup dan cukup lengkap fasilitasnya.
"Bahkan kemarin Pak Dandim dan Polres siap untuk menurunkan truk-truk evakuasi selanjutnya. Kita minta Pemkab Karo sediakan obat tetes mata dan masker. Jadi Pustu, Puskesmas dan Posko Kesehatan standby 24 jam. Itu statemen Pak Bupati," sebut Riadil.
Riadil mengatakan akan ke lokasi dampak erupsi Sinabung lagi pada Kamis (13/08/2020) untuk sosilasiasi bahaya erupsi Sinabung. Dimintanya juga agar masyarakat tidak lagi berada di radius 5 km.
Sesuai arahan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, lanjut Riadil, nyawa masyarakat harus diselamatkan. Untuk itu, tidak boleh lagi ada aktivitas di radius 5 km dari Gunung Sinabung. "Nyawa masyarakat harus diselamatkan. Karenanya jangan lagi ada aktivitas di radius itu. Sebab status Gunung Sinabung masih siaga level 3," tegasnya.