Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sudah membantu orang tuanya berjualan busana muslim sejak SMA, Qonitah Azzahra (25), merasakan perubahan bisnis dari offline ke online selama menjalankan usaha. Wirausahawan muda asal Medan ini menuturkan, sampai tahun 2017, toko busana muslim milik keluarganya hanya melayani para pembeli yang langsung datang ke toko.
Kemudian setelah dia lulus kuliah di Universitas Indonesia (UI) dan kembali ke Medan, Qonitah memulai usaha busana muslim bernama Qonitah Project namun tidak dijalankan secara offline atau melayani pembeli langsung. Melainkan mulai belajar berjualan secara online.
"Karena saya melihat kebiasaan masyarakat Medan yang terbiasa belanja lewat smartphone. Tentu ini sebuah peluang yang bagus. Makanya saya memutuskan untuk memulai berjualan secara online. Bukan offline seperti toko milik orang tua saya," katanya, Rabu (12/8/2020).
Untuk pengantaran pesanan pelanggan sehari-hari, Qonitah menggunakan GrabExpress karena tahu mitra pengantarnya harus memberikan foto barang saat sudah sampai di tangan pembeli. Ini membuatnya yakin kalau barang yang dijualnya aman.
Saat ini, Qonitah Project sudah memiliki 6 karyawan yang membantunya di toko busana Muslim miliknya.
Lalu bagaimana bisnis Qonitah di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini? Diakuinya, usahanya memang terdampak Covid-19. Namun meski terkena dampak pandemi Covid-19, Qonitah tetap bisa mempertahankan penjualan dan malah bisa menambah 3 karyawan kontrak guna membantu melayani pesanan yang melonjak pada Hari Raya Idul Fitri lalu.
Dikatakan Qonitah, seiring dengan perkembangan bisnisnya, sekarang ia bahkan sudah cukup percaya diri untuk memulai usaha lain di bidang kuliner. "Karena saya melihat bisnis ini sangat berkembang di Medan berkat adanya GrabFood. Makanya saya cukup yakin bisa memulai usaha kuliner," katanya.