Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ajibata. Proyek multi years Kementerian Perhubungan untuk pembangunan Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba tahap ke 3 senilai Rp 27 miliar mendapat sorotan warga, karena hingga saat ini belum tuntas padahal masa kerja hanya 180 hari kalender.
"Sekarang kita hanya memastikan tulisan di papan proyek. Disini disebut masa kerja 180 hari kalender buktinya hingga saat ini sudah di bulan ke-8 belum tuntas, " ujar warga Viktor Silalahi, Kamis(13/8/2020) di Ajibata.
Ia mengatakan, pelaksanaan pembangunan untuk sekelas pelabuhan nota bene dari Kementrian tentunya harus lebih terawasi secara baik dan benar sehingga selesai secara tepat waktu.
"Seperti apa yang terjadi makanya bisa terlambat kita tidak mengetahui namun bagi kami sebagai masyarakat ketika proyek atau pembangunan mengalami keterlambatan sudah pasti ada masalah, "sebutnya.
Pengamat pembangunan, Antonius Nainggolan dalam hal ini turun menyaksikan seperti apa bentuk pengerjaan proyek sehingga diduga mengalami keterlambatan.
"Pemerintah dalam hal ini Kementrian Perhubungan harus bertanggung jawab memberi penjelasan atau klarifikasi atas dugaan keterlambatan ini, "sebutnya.
Kata Antonius Nainggolan, segala upaya pemerintah secara khusus Presiden Jokowidodo dan Mentri Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang sudah berupaya secara maksimal memajukan masyarakat di Kawasan Danau Toba menjadi destinasi wisata harusnya didukung serius baik pengelola maupun rekaman.
"Satu penilaian bagi saya, melihat progres kegiatan proyek pembangunan Pelabuhan Ajibata masih hitungan dibawah 30 persen dan sudah melewati masa pelaksanaan dapat diasumsikan ada masalah, " terangnya juga berjanji akan menelusuri lebih jauh seperti apa pembangunan pelabuhan sehingga bisa terlambat.
Ditambahkan dia, karena adanya dugaan keterlambatan atas pelaksanaan proyek milyaran ini diharapkan pejabat teknis turun memberi klasifikasi.
"Masalah ini jangan dianggap sepele, ingat program KSPN adalah sudah final," terangnya menyebut atas dugaan keterlambatan proyek pembangunan pelabuhan itu pihaknya merencanakan menyurati kementerian.
Pimpinan PT Maybrat Lestari melalui pengawas lapangan, Tunggul Purba mengakui bahwa progres kerja pelaksanaan pembangunan Pelabuhan Ajibata ada keterlambatan namun sepengetahuan pejabat teknis.
"Benar apa yang ditulis dalam papan proyek masa kerja 180 hari namun banyak kendala yang kami hadapi termasuk pandemik covid-19 serta banyak perubahan gambar, "ucapnya juga menyebut sesuai perhitungan serapan anggaran bahwa pelaksanaan masih diposisi 25 persen.