Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) berjanji akan libatkan lagi Satgas Anti Mafia Bola pada lanjutan Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 demi menghindari pengaturan skor.
Lanjutan Shopee Liga 1 dan Liga 2 diprediksi banyak pihak rawan pengaturan skor. Salah satu alasannya adalah dihapusnya sistem degradasi di Shopee Liga 1.
Kondisi itu dinilai membuat klub sudah kehilangan motivasi untuk menjalani kompetisi. Tawaran pengaturan skor dengan janji uang besar dikhawatirkan bakal rawan terjadi.
"Ya, melibatkan Satgas Antimafia Bola itu juga menjadi bagian dari konsen kami karena kami juga sudah koordinasi waktu Liga 1 dan Liga 2 mau bergulir kemarin," kata Direktur Operasional PT LIB Sudjarno, Jumat (14/8/2020).
"Ketika nanti Liga 1 dan Liga 2 sudah berjalan lagi, kami pasti akan gandeng Satgas Anti Mafia Bola," ujarnya menambahkan.
Apalagi kompetisi Shopee Liga 1 akan dipusatkan di Pulau Jawa dimana beberapa klub bertindak menjadi tuan rumah. Misalnya PSS Sleman yang membagi kandangnya dengan beberapa klub seperti Persiraja Banda Aceh hingga Borneo FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Sementara di Liga 2 sudah ada lima klub yang mengajukan diri menjadi tuan rumah fase grup. Nantinya PT LIB akan memilih empat klub saja yang menjadi tuan rumah lanjutan Liga 2.
Para tuan rumah ini akan diawasi oleh PT LIB pada penyelenggaraan Shopee Liga 1 dan Liga 2 nantinya. PT LIB ingin memastikan para tuan rumah ini tak mendapatkan keuntungan dengan statusnya sebagai tuan rumah.
"Kan Ketua Satgas masih Hendro Pandowo. Nanti kami akan bertemu untuk audiensi bersama sekaligus Kapolda Metro serta Wakapolda Metro yang merupakan Ketua Satgas," ucap Sudjarno yang merupakan Purnawirawan Inspektur Jenderal Polisi itu. dtc