Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Bank Mestika Dharma Tbk (Bank Mestika) merestrukturisasi kredit senilai total sekitar Rp485 miliar.
Hal itu diungkapkan Presiden Direktur PT Bank Mestika Achmad Kartasasmita menjawab pertanyaan wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2019 yang digelar di Hotel JW Marriot Medan Selasa (18/8/2020).
Achmad Kartasasmita memberikan keterangan pers secara virtual didampingi para direksi perseroan di antaranya Wakil Presiden Direktur Hendra Halim, Direktur Kepatuhan Andy, Direktur Operasional Harun Ansyari, Direktur Operasional Yusri Hadi dan Corporate Secretary Suharto Kurniawan. Para direksi Bank Mestika berada di ruangan yang terpisah dengan wartawan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Achmad Kartasasmita menyebutkan, jumlah UMKM yang diberikan relaksasi atau restrukturisasi kredit sebanyak 27 debitur dengan total kredit sebesar Rp196 miliar dan debitur lainnya sebanyak 96 dengan nilai kredit total Rp285 miliar.
Diungkapkannya, pemberian relaksasi tersebut seturut imbauan dan anjuran pemerintah guna menggerakkan perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19.
Pada bagian lain menjawab pertanyaan pers, Achmad Kartasasmita menyebutkan, pihaknya sedang mengidentifikasi peluang peluang usaha dan bisnis yang potensial didanai ke depan di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional maupun global.
Tumbuh
Pada kesempatan yang sama Achmad Kartasasmita mengatakan, kinerja keuangan perseroan hingga akhir 2019 relatif terkontrol dengan cukup baik. Aset perseroan tahun 2019 tercatat sebesar Rp12,9 triliun, tumbuh sekitar 6,6 persen dibandingkan aset tahun 2018.
Sedangkan penyaluran kredit tercatat mencapai Rp7,791 triliun atau tumbuh 7,1 persen dibandingkan tahun 2018.
Tetapi perolehan laba 2019 tercatat mengalami penurunan sekitar 6 persen menjadi Rp247,574 miliar dibandingkan laba 2018 sebesar Rp 265, 853 miliar.
Dari sisi rasio keuangan, sebut Achmad Kartasasmita, rasio non performance loan (NPL) tahun 2019 secara gross mencapai 2,26 persen dan secara netto sebesar 0,63 persen. Hal tersebut menurut Kartasasmita, bahwa pelemahan ekonomi tahun 2019 tidak membuat jumlah debitur bermasalah bertambah signifikan.
Achmad Kartasasmita juga menyebutkan rasio return on asset ( ROA) Bank Mestika masih berada di atas bancmark ROA perbankan nasional yang tercatat sebesar 2,47 persen dan net interest margin (NIM) bertahan pada posisi 6,4 persen. Pencapaian ini berkat strategi pengelolaan aset dan liabilities, penetapan suku bunga serta likuditas perseroan yang berjalan dengan baik.
Menjawab pertanyaan tentang prognosa pertumbuhan bisnis Bank Mestika, mengacu kepada rencana bisnis bank (RBB), Achmad Kartasasmita menyebutkan pihaknya akan berupaya untuk mencatatkan pertumbuhan pada tahun 2020 minimal ekwivalen dengan pencapaian tahun 2019.
Namun dia menegaskan untuk semakin membangun kepercayaan nasabah dan meningkatkan pelayanan maka pihaknya bertekad untuk meningkatkan permodalan Bank Mestika menjadi Rp 5 triliun, atau masuk menjadi kelpok Bank Buku III.
Untuk mewujudkan, target itu pihaknya terus melakukan pemupukan modal. Salah satunya dengan cara tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun buku 2019.