Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Syamsul Bahri alias Syamsul, nekat jadi kurir sabu, lantaran tergiur upah besar yang ditawarkan. Terdakwa warga Desa Air Teluk Hessa Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan itu, dijanjikan upah Rp15 juta bila berhasil mengantarkan sabu seberat 20 kg dari Asahan ke Medan.
Hal itu terungkap dalam persidangan perdana dalam agenda dakwaan sekaligus keterangan saksi yang berlangsung di Ruang Cakra 5 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (18/8/2020) sore. Jaksa penuntut umum (JPU) Nurhayati Ulfia dalam dakwaan menyebutkan, terdakwa, bersama Ponisan (berkas terpisah), awalnya menghubungi Daeng (DPO) pada Februari 2020. Daeng meminta terdakwa untuk mengantarkan sabu tersebut ke Medan.
"Terdakwa bertemu dengan Daeng di Jalan Selat Lancang, kemudian Daeng mengatakan kepada terdakwa, ada kerjaan bawa sabu ke Medan nanti dikasih upah Rp15.000.000," kata jaksa di hadapan hakim diketuai Mian Munthe.
Sebelum berangkat, terdakwa juga diberikan uang jalan Rp 1 juta dan akan ditemani oleh Ponisan.
"Dengan mengendarai mobil terdakwa berangkat menuju tempat pengambilan sabu sedangkan Daeng mengikuti terdakwa sambil jalan kaki dan memberikan petunjuk kepada terdakwa melalui telepon," ujar jaksa.
Jaksa melanjutkan, setelah situasi di lokasi aman dua orang lelaki memberikan tiga tas berisi sabu. Kemudian terdakwa dan Daeng bergerak menggunakan mobil Luxio tersebut menuju ke Jalan Selat Lancang, di tepi jembatan bertemu dengan Ponisan.
Oleh Daeng, sabu itu dipesan untuk diberikan kepada seseorang bernama Jokowi dan Romi.
"Tas yang besar kamu kasihkan kepada Jokowi dan dua tas lagi untuk kamu kasihkan Romi," kata jaksa menirukan ucapan Daeng.
Pada 12 Maret 2020, saat melintas di depan rumah makan Afrika Jalan Lintas Sumatera Perkebunan Tanah Datar Kecamatan Talawi Kabupaten Asahan, mobil yang dikendarai terdakwa bersama dengan Ponisan dihadang petugas BNN.
"Petugas langsung melakukan penggeledahan terhadap mobil, dari bawah jok bangku tengah para saksi BNN menemukan barang bukti berupa satu buah tas warna orange yang didalamnya berisi sepuluh bungkus plastik berisi sabu dengan total berat 20.011 gram," kata jaksa.
Atas perbuatan terdakwa, lanjut jaksa, terdakwa diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.